Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 100-an Bayi yang Lahir dari Ibu Pasien Covid-19 di RS India, Ini Kondisinya...

Kompas.com - 22/05/2020, 21:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Rumah sakit di Mumbai bagian barat, India, sejauh ini telah melahirkan lebih dari 100 bayi dari ibu pasien Covid-19 dengan selamat.

Dari jumlah tersebut, 3 dari mereka yang dilahirkan di RSU Lokmanya Tilak dinyatakan positif terinfeksi virus yang sama dengan sang ibu setelah dilakukan pengujian. Namun, setelah dilakukan perawatan selama 1 bulan, mereka dinyatakan bebas dari penyakit itu.

Kabar kurang menyenangkan lainnya yaitu meninggalnya 2 ibu hamil yang positif Covid-19, bahkan salah satunya meninggal sesaat sebelum janin yang dikandungnya terlahir ke dunia.

Sejauh ini, di India sudah dilaporkan adanya 24.000 kasus infeksi dengan lebih dari 840 kematian.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 18 Mei: 4,8 Juta Terinfeksi | India Perpanjang Lockdown

Setengah persalinan melalui caesar

Sementara di rumah sakit lain, yakni Sion Hospital, setengah dari total persalinan yang terjadi pada ibu positif Covid-19 di sana dilakukan dengan operasi caesar, dan separuh yang lain dengan jalan normal.

Operasi caesar dilakukan di 3 meja operasi di mana dokter, suster, dan petugas anastesi yang melakukan dan membantu tindakan semuanya mengenakan alat perlindungan diri (APD) lengkap.

Total bayi yang dilahirkan berjumlah 115 bayi, 56 bayi berjenis kelamin laki-laki, dan 59 lainnya perempuan.

Sebanyak 22 dari ibu hamil positif Covid-19 itu merupakan pasien yang dirujuk dari rumah sakit lain ke Sion Hospital. Mereka belum teridentifikasi dari mana mendapatkan virus corona, apakah dari rumah, luar rumah, atau justru ketika ada di rumah sakit.

Sebuah tim yang terdiri dari 65 dokter dan 24 perawat selama ini yang merawat ibu hamil penderita Covid-19 di bangsal khusus.

"Kami beruntung sebagian besar perempuan yang diketahui positif Covid-19 tidak menunjukkan gejala sama sekali. Sebagian dari mereka demam dan kesulitan bernafas. Kami sudah merawat mereka dan memulangkannya ke rumah sehari setelah melahirkan," kata kepala ginekologi Sion Hospital, dr. Arun Nayak dikutip dari BBC

Baca juga: Rumah Sakit India Bantu Kelahiran 100 Bayi dari Ibu Positif Covid-19

Hanya memiliki 40 ranjang

Nayak mengisahkan, banyak dari ibu hamil ini khawatir mereka akan meninggal, namun mereka terus mengatakan pada para dokter untuk memastikan anak-anaknya lahir sehat.

"Kami merasa sangat sedih ketika seorang ibu yang terinfeksi berusia 28 tahun meninggal minggu lalu setelah melahirkan bayi laki-laki yang sehat. Hatinya mengalami kegagalan dan dia meninggal dengan cepat," kata dr. Nayak.

Selama ini, RS hanya memiliki 40 ranjang perawatan untuk ibu hamil positif Covid-19.

Namun, adanya lonjakan kasus infeksi di India, RS berencana akan menambah ranjang perawatan khusus bagi ibu hamil positif Covid-19.

Setelah melahirkan, ibu yang juga pasien Covid-19 keuudian dirawat di bangsal khusus selama beberapa minggu dan diberi obat hidroksi klorokuin.

Lalu, setelah melalui 10 hari masa isolasi, bayi diperbolehkan untuk menyusu secara langsung kepada ibunya dengan catatan sang ibu mengenakan masker.

Situasi bisa berubah-ubah

Melihat fenomena kelahiran bayi dari ibu yang positif terinfeksi virus corona, Direktur Penyakit Menular Anak di New York University School od Medicine, dr Adam Ratner memberi penjelasannya.

Menurut dia, semua yang terjadi saat ini adalah situasi yang bisa berubah-ubah dengan cepat, karena Covid-19 merupakan penyakit baru yang masih terus diperkaya dengan data-data baru pula.

Baca juga: Topan Amphan Terjang India dan Banglades, 2 Warga Tewas dan 5.500 Rumah Rusak

Dia menerangkan, sejumlah data menunjukkan virus corona bisa terdeteksi ada di dalam jaringan plasenta. Ada juga laporan janin meninggal pada ibu yang mengidap Covid-19 secara akut.

Namun Ratner masih membuka kemungkinan adanya alasan lain yang membuat janin tidak bisa bertahan.

Informasi lain menyebut antibodi bayi yang baru lahir sama seperti infeksi yang terjadi di dalam rahim atau saat melahirkan. Itu berarti bayi bisa sudah terinfeksi sejak ada di dalam kandungan.

"Sangat penting untuk terus mencari tahu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini dan melihat fakta dari bayi yang lahir dari ibu dengan Covid-19, sekalipun jika mereka tidak terinfeksi dari dalam rahim," kata Dr Ratner.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com