Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persentase Antibodi di Swedia Belum Cukup Ciptakan Herd Immunity

Kompas.com - 22/05/2020, 21:01 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Swedia telah mengungkapkan bahwa hanya 7,3 persen orang di Stockholm yang telah memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit hingga akhir April 2020.

Angka tersebut dikonfirmasi oleh Otoritas Kesehatan Publik Swedia. Melansir CNN, 21 Mei 2020, angka tersebut kira-kira sama dengan negara-negara lain yang memiliki data tersedia.

Persentase ini berada jauh di bawah 70-90 persen, di mana besaran persentase tersebut adalah yang diperlukan untuk menciptakan herd immunity dalam suatu populasi.

Baca juga: Melihat Swedia dalam Penanganan Kasus Virus Corona

Kepala Ahli Epidemiologi Swedia Anders Tegnell mengatakan, jumlah tersebut "sedikit lebih rendah" dari yang diharapkan.

Penelitian yang dilakukan oleh Badan Kesehatan Publik Swedia ini bertujuan untuk menentukan herd immunity potensial dalam populasi, berdasarkan 1.118 pengujian yang dilakukan dalam satu minggu.

Jumlah tes yang sama akan dilakukan seetiap 7 hari selama periode 8 minggu. Menurut Juru Bicara Otoritas Kesehatan Publik, hasil dari wilayah lain akan dirilis nanti.

Baca juga: Covid-19 di Swedia, Angka Kematian April Tertinggi dalam Sebulan Sejak 1993

Swedia dan strateginya

Sebelumnya, Swedia diketahui mengadopsi strategi yang berbeda dengan negara-negara lain selama pandemi ini.

Negara ini memilih untuk menghindari penguncian atau lockdown dan tetap membuka sebagian besar sekolah, restoran, salon, dan bar.

Namun, masyarakat tetap diimbau menahan diri untuk melakukan perjalanan dan menekankan tanggung jawab pribadi.

Strategi ini pun dikritik oleh para peneliti Swedia sejak awal. Mereka mengatakan bahwa upaya untuk memiliki herd immunity memiliki dukungan yang rendah.

Akan tetapi, pihak berwenang membantah herd immunity sebagai tujuan mereka.

Adapun herd immunity dicapai ketika mayoritas populasi, yaitu 70-90 persen, menjadi kebal terhadap penyakit menular, baik karena telah terinfeksi dan pulih, atau melalui vaksinasi.

Baca juga: Cari Herd Immunity, Banyak Orang Sengaja Berpesta agar Tertular Covid-19

Perkembangan antibodi

Hingga kini, persentase orang dengan antibodi di Swedia tidak jauh berbeda dengan negara lain yang memutuskan melakukan penguncian atau lockdown

Menurut hasil awal studi epidemiologis oleh pemerintah di Spanyol, 5 persen orang telah memiliki antibodi virus corona hingga 14 Mei 2020.

Direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular di University of Minnesota Michael Osterholm memperkirakan bahwa di awal bulan ini 5 hingga 15 persen orang di AS telah terinfeksi.

Ia mengatakan bahwa virus corona akan menyebar dan menginfeksi setidaknya 60-70 persen populasi sebelum melambat.

Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Swedia Tidak Terapkan Lockdown

Namun, Osterholm juga memperingatkan bahwa negara tersebut harus melewati "jalan panjang" untuk dapat mencapai herd immunity.

Sebuah laporan yang ditulisnya bersama dengan para ahli epidemiologi dan sejarawan lainnya memperkirakan bahwa untuk mencapai kondisi tersebut, dibutuhkan waktu 18 hingga 24 bulan. 

Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO Mike Ryan mengatakan bahwa konsep herd immunity adalah sebuah "perhitungan yang berbahaya".

Hingga kini, Swedia telah mencatatkan 32.809 kasus virus corona dengan 3.925 kematian dan 4.971 pasien yang telah dinyatakan sembuh.

Baca juga: Kasus Pertama Covid-19 di Swedia Mungkin Terjadi pada November 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com