Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Baru Lahir dari Ibu Positif Corona, CDC: Perlu Dites Covid-19

Kompas.com - 22/05/2020, 07:03 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengeluarkan pedoman baru pada Rabu, 20 Mei 2020.

Dilansir CNN, Kamis (21/5/2020), CDC menetapkan setiap bayi yang baru lahir dari wanita positif atau dicurigai terinfeksi Covid-19 wajib diuji.

Menurut CDC, bayi dicurigai memiliki lebih risiko tinggi berkembang menjadi penyakit yang parah dibandingkan dengan anak dengan usia lebih tua.

Baca juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?

Tapi datanya masih sangat terbatas untuk membuktikan hal itu. Para ilmuwan baru menemukan hal itu pada beberapa kasus.

CDC mengatakan kemungkinan besar bayi tertular virus melalui droplets atau tetesan pernapasan ibu mereka, dari pengasuh, atau pengunjung lainnya.

Ada laporan terbatas bahwa para bayi kemungkinan terpapar virus tepat sebelum atau selama persalinan.

Di AS, karena informasi tentang banyaknya kasus ini masih sedikit, para bayi yang baru lahir dianggap memiliki infeksi.

Sehingga bayi baru lahir harus diisolasi dari bayi sehat lainnya. Mereka juga harus dipisahkan sementara dari ibu mereka untuk mengurangi risiko penularan virus.

Jika hasil tes ibu negatif, CDC mengatakan pemisahan sementara dapat berakhir.

Baca juga: Gejala Baru Virus Corona, Muncul Ruam pada Kaki Pasien Positif Covid-19

Tes pada bayi

Dokter dan perawat di Rumah Sakit Lokmanya Tilak, Mumbai, India, ketika membantu kelahiran seorang bayi. Rumah sakit itu membantu kelahiran lebih dari 100 bayi dar ibu yang positif Covid-19BBC News Dokter dan perawat di Rumah Sakit Lokmanya Tilak, Mumbai, India, ketika membantu kelahiran seorang bayi. Rumah sakit itu membantu kelahiran lebih dari 100 bayi dar ibu yang positif Covid-19

Belum diketahui kapan waktu optimal untuk tes. Tapi CDC menyarankan para bayi sebaiknya dites 24 jam setelah mereka lahir.

Jika hasil tes negatif, dokter harus mengujinya lagi pada hari berikutnya.

Di beberapa negara di mana pengujian yang tersedia terbatas, CDC merekomendasikan bayi baru lahir ini untuk diprioritaskan.

Bayi baru lahir tidak perlu tes negatif untuk keluar dari rumah sakit.

Jika bayi terinfeksi Covid-19, gejala-gejalanya mirip dengan yang dialami orang dewasa, yakni demam, batuk, masalah pernapasan, dan masalah perut (diare serta muntah).

Selain itu bayi juga tampak lesu. CDC mengatakan seberapa jauh infeksi Covid-19 memengaruhi bayi masih belum jelas.

Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan

Tidak menunjukkan gejala

CDC juga mengatakan, mayoritas bayi yang dites positif Covid-19 cenderung tidak menunjukkan gejala atau penyakitnya ringan dan sembuh tanpa komplikasi.

Namun, ada beberapa kasus bayi yang harus memakai bantuan ventilator.

Jika tidak ada ruang untuk memisahkan ibu dengan anak yang terinfeksi, CDC menyarankan ibu menggunakan masker wajah dan menjaga kebersihan tangan.

CDC tidak merekomendasikan masker untuk anak di bawah usia 2 tahun.

Sementara itu penyedia layanan kesehatan harus menggunakan pakaian pelindung dan masker saat menangani bayi.

Baca juga: Ilmuwan Harvard Kembangkan Masker yang Mampu Deteksi Virus Corona

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Penggunaan Masker Kain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com