Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemetaan MKKI: Diperkirakan 6.600 Staf Pengajar dan PPDS Terpapar Covid-19

Kompas.com - 19/05/2020, 15:51 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hingga saat ini, angka kematian dokter atau tenaga medis lain akibat Covid-19 masih terus bertambah.

Berdasarkan catatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), per 27 April 2020 sudah 25 dokter meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena keberadaan dokter dan ahli medis saat ini sangat dibutuhkan di tengah pandemi virus corona untuk menangani pasien yang jumlahnya terus melonjak.

Peran penanganan pasien juga dilakukan rumah sakit pendidikan.

Mengutip kolom yang dituliskan Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI) Prof. David S. Perdanakusuma, rumah sakit pendidikan menjadi tumpuan harapan penanganan Covid-19.

Namun, tetap mempertahankan kelangsungan proses pendidikan.

Dalam memberitakan layanan, Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) termasuk menjadi tenaga andalan.

Keterlibatan PPDS dan para staf pengajar dalam penanganan Covid-19 dengan segala risiko yang harus dihadapi.

Berdasarkan pemetaan MKKI, diperikirakan ada 6.600 staf pengajar dan PPDS yang terpapar Covid-19.

Ribuan staf pengajar dan tersebar di 17 Institusi pendidikan.

"Data pemetaan tersebut memperkirakan 6.600 staf pengajar dan PPDS terpapar Covid-19, tersebar di 17 institusi pendidikan," demikian Prof. David.

Baca juga: Video Viral Indira Kalistha, Dokter Ingatkan Covid-19 Bukan Penyakit yang Biasa Saja…

Pemetaan dilakukan pada periode 17 April hingga 9 Mei 2020 terhadap 3.079 staf pendidik dan 8.369 PPDS mewakili 16 universitas yang merupakan institusi pendidikan dokter spesialis.

Selain itu, dalam pemetaan ini dilibatkan pula 27 dari 35 kolegium/pengampu keilmuan dan 162 dari 252 program studi pendidikan dokter spesialis.

Dari pemetaan ini, tergambar besarnya risiko terpapar Covid-19 pada staf pengajar dan PPDS.

Berikut data pemetaan yang dilakukan MKKI:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com