Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemetaan MKKI: Diperkirakan 6.600 Staf Pengajar dan PPDS Terpapar Covid-19

Kompas.com - 19/05/2020, 15:51 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sebaliknya, dokter yang menangani pasien positif Covid-19 justru terbilang jauh lebih aman, karena segala sesuatunya sudah diketahui dan dipersiapkan. 

"Menghadapi pasien Covid-19 sudah ada protokol perlindungannya sehingga praktis dokter yang menangani Covid-19 lebih jarang terinfeksi karena sudah tahu dan waspada. Jadi, tempat yang dianggap berbahaya karena berhadapan dengan pasien Covid-19 justru paling aman karena sudah ada persiapan perlindungan, baik fasilitas maupun APD-nya," jelas David.

Sementara, tempat perawatan non-covid menjadi lebih berbahaya karena kemungkinan adanya pasien Covid-19 yang belum terdeteksi atau terkonfirmasi, namun tenaga medis tidak dengan perlindungan diri yang memadai.

Baca juga: Tagar Indonesia Terserah Digaungkan, Ini Suara Hati Dokter di Tengah PSBB yang Melonggar...

Faktor kelelahan

Kelelahan adalah faktor lain yang sering disebut memicu infeksi virus corona para dokter.

Mereka dinilai kelelahan menghadapi banyaknya pasien, sehingga menurunkan imunitas tubuh sehingga memudahkan virus masuk.

Namun, menurut David, hal itu tidak sepenuhnya benar.

"Faktor kelelahan adalah kekhawatiran karena jumlah pasien meningkat, dokter makin terpapar," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu.

Akibat massifnya paparan virus yang diterima para dokter, membuat mereka harus mengkarantina dan mengisolasi diri.

Hal ini membuat jumlah dokter yang bertugas menjadi semakin terbatas, padahal jumlah pasien sebaliknya, semakin menningkat.

"Perbandingan jumlah pasien dengan jumlah dokter akan membuat pertahanan sistem kesehatan makin terdesak. Bila tidak dijaga, akan runtuh pertahanan tersebut," kata David.

Namun, menurut dia, meningkatnya angka kasus positif bukan sesuatu yang perlu terlalu dikhawatirkan.

Angka-angka itu muncul karena banyaknya uji atau tes yang dilakukan sehingga menghasilkan temuan yang juga besar.

"Waktu yang lalu mungkin sudah banyak (yang terinfeksi), tapi tidak terkonfirmasi positif karena tesnya masih terbatas. Dengan banyak pengetesan akan didapat hasil yang lebih banyak yang diketahui positif," ujar dia.

Baca juga: Pesan Dokter: Jangan Keluar Rumah jika Tak Perlu, Jangan Egois...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com