Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Erwin Prasetya, Basis Pertama Dewa 19 yang Meninggal karena Pendarahan di Lambung

Kompas.com - 02/05/2020, 12:28 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Erwin Prasetya yang merupakan penggemar musik jazz, turut memperkaya warna musik di Dewa 19 yang saat itu lebih ke pop.

Bersama Dewa 19, Erwin turut andil mencipta lagu-lagu hit seperti Kirana, Restoe Boemi, dan Kamulah Satu-satunya.

Baca juga: Mengenang Seniman Musik Djaduk Ferianto...

Grup baru

Seiring berjalannya waktu, Erwin mengundurkan diri dari Dewa 19 kabarnya dipicu beberapa hal yang konon tidak bisa ditolerir lagi, yang berhubungan dengan masalah manajemen.

Keluar dari Dewa 19, Erwin Prasetya Erwin sempat bergabung dengan TIC Band dan NuKLA yang merupakan kelanjutan dari KLA Project.

Hadirnya Erwin dan tiga musisi baru di NuKLA, membuat band tersebut mengusung warna baru dalam bermusik.

Harian Kompas, 26 November 2009 mencatat, Erwin Prasetya juga pernah membentuk kelompok musik Matadewa.

Erwin juga turut menggandeng mantan drummer Dewa 19 Wawan Abi.

Baca juga: Mengenang 25 Tahun Kepergian Nike Ardila, seperti Apa Perjalanan Hidupnya?

Usung urban pop-rock

Selain Erwin dan Wawan, band ini merekrut Roby Zoelky (vokal) dan Yudha Prasetyo (gitar). Mereka saat itu meluncurkan album pertama yang diberi judul Matadewa.

"Kami mengusung genre urban pop-rock, ada sembilan lagu dalam album ini. Kami sedang promo single pertama 'Sehidup Semati', tetapi rata-rata penggemar sudah mengenal lagu-lagu kami yang lainnya," ujar Erwin tentang album perdana Matadewa tersebut.

Membaca sepak terjang mantan dua personel Dewa 19 itu, sekilas Matadewa yang didirikan pertengahan tahun 2008 ini, hadir untuk "berebut penggemar" mantan band mereka.

"Sejujurnya, kami hadir bukan untuk bersaing. Tetapi, ini murni tuntutan kami untuk berkarya di musik. Semoga masyarakat bisa menerima (Matadewa)," kata Erwin menambahkan.

Baca juga: Mengenang Kurt Cobain, Ikon Musik Rock Modern

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com