Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Papua Muda Inspiratif, Perusahaan Billy Mambrasar yang Tuai Kontroversi

Kompas.com - 26/04/2020, 11:50 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

KOMPAS.com - Posisi Staf Khusus Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dari kalangan milenial saat ini menjadi sorotan publik.

Staf khusus milenial yang dilantik pada November 2019 lalu tersebut mendapatkan gaji sebesar Rp 51 juta per bulan. Salah satu stafsus milenial yang menjadi kontroversi adalah Billy Mambrasar.

Perusahaannya, PT Papua Muda Inspiratif (PMI), mengajukan dana ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir ( LPDB) Koperasi dan UMKM (KUKM) melalui mekanisme koperasi.

Di PMI, Billy menjabat sebagai direktur utama.

Baca juga: Kontroversi Billy Mambrasar, Pengusaha Muda Papua yang Jadi Stafsus Milenial Jokowi

LPDB KUMKM telah membantah mengucurkan pinjaman atau pembiayaan dana bergulir kepada PT Papua Muda Inspiratif karena perusahaan Billy dianggap tak memenuhi syarat mendapatkan pinjaman.

“LPDB sesuai arahan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki hanya melalui koperasi dan koperasi yang diajukan oleh Sdr Billy, setelah diperiksa di lapangan tidak memenuhi syarat untuk dapat pinjaman,” kata Supomo, Direktur Utama LPDB.

Billy Mambrasar tak sekali tersandung kontroversi sejak dilantik sebagai stafsus milenial.  Dia juga dihujani kritik karena mencantumkan jabatan 'setara dengan menteri' di akun LinkedIn miliknya yang kemudian dia revisi. 

Baca juga: Terima Gaji Rp 51 Juta Sebulan, Ini Tugas Staf Khusus Milenial Jokowi

Profil Papua Muda Inspiratif

Mengutip dari laman resmi PMI, Papua Muda Inspiratif berawal dari sebuah gerakan kolaborasi dari anak-anak muda prestatif Papua dan Papua Barat. 

Perusahaan ini dibentuk untuk menginspirasi dan mendorong percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua yang berfokus kepada manusia dan digerakkan oleh manusia. 

Papua Muda Inspiratif didirikan oleh 23 anak muda berbakat dari 7 wilayah adat di Tanah Papua. 

Mereka memiliki prestasi dan pencapaian di berbagai bidang, mulai dari teknologi, science, ilmu pengetahuan, seni, dan hiburan, bahasa dan budaya, pendidikan, kesehatan, dan berbagai bidang lain. 

Papua Muda Inspiratif juga beranggotakan anak-anak muda asli Papua Diaspora yang ada di seluruh negara, di 5 benua di dunia. 

Baca juga: Belva Devara Mundur dari Staf Khusus Presiden

Target ciptakan 100 perusahaan rintisan

Papua Muda Inspiratif menargetkan untuk mencetak kurang lebih 100 pemilik perusahaan rintisan (start-up) atau pergerakan sosial. 

Melansir Antara, Selasa (19/10/2020), hal itu dilakukan untuk ikut berkontribusi dalam mempercepat pembangunan kesejahteraan masyarakat Papua di bidang-bidang kritikal. 

"Sampai sekarang sejak Papua Muda Inspiratif diluncurkan hingga diresmikan Presiden Jokowi, telah terdaftar 265 orang yang ingin menjadi anggota. Semuanya adalah pemuda dan pemudi asli Papua," kata Direktur Utama PT Papua Muda Inspiratif Billy Mambrasar di Jakarta.

Baca juga: Yenny Wahid: Adik-adik Staf Khusus Milenial Harus Ada yang Bimbing

Dia juga mengatakan, hal tersebut merupakan implementasi tugas dari Presiden Jokowi kepadanya untuk tetap menjalankan upaya membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua. 

Dia menjelaskan, institusi tersebut akan menginkubasi pengusaha-pengusaha muda baru. 

"Kita akan pilih talenta-talenta yang akan belajar dalam inkubasi tersebut baik selama 1,5 bulan, 6 bulan sampai kemudian mereka keluar bisnisnya sudah jadi dan mereka langsung kerja untuk masyarakat," ungkap Billy. 

 Baca juga: Yenny Wahid: Staf Khusus Presiden Harus Bebas dari Konflik Kepentingan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com