KOMPAS.com - Perut buncit sering menjadi masalah bagi banyak orang. Selain mengurangi rasa percaya diri, perut buncit bisa berdampak pada masalah kesehatan serius.
Perut buncit diakibatkan oleh lemak visceral atau lemak perut yang terlalu banyak dalam rongga perut dan membungkus organ internal manusia.
Di antara penyebab umum menumpuknya lemak visceral adalah minum alkohol, kurang gerak, merokok, stres, genetik, dan kurang tidur.
Baca juga: Mengenal EVALI, Penyakit Paru Misterius akibat Rokok Elektrik
Sulit untuk menilai berapa banyak lemak visceral dalam tubuh. Namun, perut yang besar dan pinggang yang besar adalah dua tanda bahwa tubuh memiliki terlalu banyak lemak visceral.
Studi telah menunjukkan bahwa kelebihan lemak visceral memiliki risiko lebih tinggi terhadap diabetes tipe 2, resistensi insulin, penyakit jantung, dan bahkan kanker tertentu.
Untungnya, strategi berikut dapat membantu Anda dalam menghilangkan lemak visceral, dilansir dari Healtline.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat lebih efektif dalam mengurangi lemak visceral daripada diet rendah lemak.
Diet rendah karbohidrat adalah diet yang membatasi asupan karbohidrat, dan menggantinya dengan makanan tinggi protein atau lemak sehat.
Dalam sebuah studi 8 minggu yang melibatkan 69 pria dan wanita dengan berat badan lebih, para ilmuwan menemukan bahwa orang yang mengikuti diet rendah karbohidrat kehilangan 10 persen lebih banyak lemak visceral dan 4,4 persen lebih banyak dibandingkan mereka yang diet rendah lemak.
Ada banyak jenis diet karbo yang lebih spesifik, seperti diet Atkins dan diet keto. Namun pada dasarnya, semua metode tersebut sama-sama menganjurkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman rendah karbohidrat.
Baca juga: 2 Kemungkinan Cara Virus Corona Dapat Menyerang Jantung
Protein adalah nutrisi terpenting untuk menghilangkan lemak. Makan lebih banyak protein dapat membantu mencegah rasa lapar dengan meningkatkan kadar hormon GLP-1, PYY dan cholecystokinin.
Beberapa makanan yang kaya akan protein adalah daging, ikan, telur, kacang polong, dan lain-lain.
Sebuah studi pada 23.876 orang dewasa menunjukkan bahwa asupan protein yang lebih tinggi dikaitkan dengan indeks massa tubuh yang lebih rendah dan kolesterol HDL "baik" yang lebih tinggi.
Baca juga: 8 Makanan yang Baik untuk Penderita Diabetes