Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhiri Lockdown pada 11 Mei, Ini 4 Strategi Perancis Hadapi Virus Corona

Kompas.com - 14/04/2020, 14:52 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Sumber Politico

KOMPAS.com - Perancis tengah bersiap untuk secara perlahan keluar dari fase penguncian wilayah atau lockdown yang akan berakhir pada pertengahan Mei.

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengumumkan, fase lockdown akan diperpanjang sampai 11 Mei tetapi Macron juga mengatakan bahwa tindakan pembatasan akan mulai berkurang setelahnya.

Melansir Politico (14/4/2020) Presiden Perancis tersebut menunjukkan lebih banyak kerendahan hati dalam pidatonya pada hari Senin (13/4/2020).

Baca juga: Wisatawan Sepi, Pelaku Wisata Selam Mulai Terdampak Wabah Corona

Macron mengakui bahwa dirinya belum memiliki semua solusi tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia juga mengakui bahwa pihak berwenang belum menangani masalah-masalah penting seperti masker dan alat pelindung diri sebagaimana mestinya.

"Apakah kita siap menghadapi krisis ini? Sayangnya, tidak," kata Macron. 

Berikut adalah empat hal penting yang perlu diketahui ketika Paris menetapkan rencananya untuk melonggarkan pembatasan pada 11 Mei.

Baca juga: Kasus Virus Corona di Rusia Meningkat, Putin Isyaratkan Kirim Militer

1. Apa yang akan dibuka terlebih dahulu

Taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah menengah akan dibuka kembali secara bertahap pada 11 Mei.

Tetapi, Macron tidak merinci bagaimana pihak berwenang bermaksud untuk memastikan pembatasan jarak fisik tetap dipatuhi mengingat setiap kelas rata-rata memiliki 30 siswa.

Sekolah adalah ruang publik pertama yang ditutup oleh negara pada 12 Maret, karena kekhawatiran bahwa anak-anak rentan menjadi penyebar virus.

Baca juga: Dampak Corona, Angka Kemiskinan Bisa Meningkat 3,78 Juta Orang

Namun kelonggaran ini tidak berlaku bagi Universitas yang tidak akan dapat mengadakan kelas secara langsung sampai paling tidak musim panas.

"Pada 11 Mei, sebagian besar pekerja akan kembali bekerja untuk menghidupkan kembali industri kami, sektor ritel dan berbagai layanan," kata Macron.

Dirinya juga menambahkan bahwa aturan harus dibuat antara otoritas dan serikat pekerja, untuk memastikan ketersediaan sanitasi yang layak di tempat kerja.

Baca juga: Hasil Rapid Test, 35 Penumpang KM Kelud di Medan Negatif Corona

2. Tidak semua dibuka

Bagi lansia, difabel dan mereka yang memiliki kondisi kronis harus tetap berada di rumah karena mereka adalah kelompok yang paling rentan terhadap penyakit.

"Kami akan, pada tanggal 11 Mei, berusaha membuat waktu ini lebih dapat diterima untukmu. Tetapi kamu harus berusaha menghormatinya untuk melindungi dirimu sendiri," kata Macron.

Kafe, restoran, bar, bioskop dan teater, ruang konser dan museum juga akan tetap ditutup.

Baca juga: Fakta Pasien Positif Corona Meninggal Dikira Penyakit Jantung, Dinkes Lamban Beri Informasi hingga Warga Harus Isolasi

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com