Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhiri Lockdown pada 11 Mei, Ini 4 Strategi Perancis Hadapi Virus Corona

Kompas.com - 14/04/2020, 14:52 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Sumber Politico

"Festival dan acara dengan kerumunan besar tidak akan diadakan sampai setidaknya pertengahan Juli. Situasi ini akan dievaluasi secara kolektif pada pertengahan Mei," kata Macron.

Beberapa negara tetangga Perancis juga sudah mulai melunakkan pembatasan, termasuk Spanyol dan Italia minggu ini, memicu debat publik tentang apakah langkah tersebut terlalu dini. Negara-negara lain, seperti China, juga telah menghentikan tindakan lockdown.

"Sampai pemberitahuan lebih lanjut, perbatasan kita dengan negara-negara non-Eropa akan tetap ditutup," kata Macron.

Baca juga: India Perpanjang Lockdown Virus Corona hingga 3 Mei

3. Pengujian, masker, pelacakan dan vaksin

Macron mengatakan, masyarakat harus berubah untuk berhasil merespons pandemi, yang akan melibatkan pengujian sebagian besar populasi, penggunaan masker yang lebih luas, kemungkinan pelacakan elektronik dan, pada akhirnya, vaksin.

Macron mengumumkan bahwa Perancis akan memiliki kapasitas untuk menguji semua orang dengan gejala virus corona pada 11 Mei.

Meski demikian, pemerintah tidak akan menguji setiap orang Perancis. "Orang yang dites positif terkena virus akan dikarantina," kata Macron, tanpa memberikan rincian logistik.

Sebelumnya, prioritas pengujian akan diberikan kepada lansia, tenaga medis, dan mereka yang dianggap rentan.

Baca juga: WHO: Tidak Diketahui Pasien Sembuh Corona Kebal Infeksi Kedua atau Tidak

Selain itu, pada 11 Mei, pemerintah pusat berkoordinasi dengan Wali Kota setempat akan memastikan masker tersedia untuk setiap warga negara. "Penggunaan masker pada transportasi umum dan dalam situasi lain juga diatur secara sistematis," kata Macron

Pihak berwenang juga akan mempelajari kemungkinan penggunaan aplikasi pelacakan, dan sedang dikerjakan bersama beberapa mitra Eropa Perancis secara anonim. 

Dia juga ingin parlemen Perancis untuk mendiskusikan penggunaan aplikasi pelacakan yang telah menimbulkan kontroversi terkait masalah privasi individu ini. Dia juga menyebut inisiatif yang akan dilakukan untuk menemukan vaksin virus corona.

"Negara kami akan berinvestasi lebih besar lagi dalam penelitian, dan saya akan mengumumkan dalam beberapa hari mendatang sebuah inisiatif dengan sejumlah mitra kami untuk mempercepat upaya saat ini," kata dia. 

Baca juga: Pandemi Corona, Penutupan Bioskop CGV Diperpanjang

4. Lebih mandiri

Di sisi lain, Perancis juga dihadapkan terhadap sejumlah kritik.

Di antaranya ketergantungan terhadap pasokan masker, komponen pengujian dan peralatan medis penting lainnya dari China secara tidak langsung membuat respons pemerintah terhadap pandemi menjadi lebih lambat.

Macron sekali lagi menggarisbawahi perlunya otonomi strategis Perancis dan Eropa di berbagai sektor.

Baca juga: Rumah Sakit Bisa Klaim Biaya Pasien Corona, Ini Besarannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Politico
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com