Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Pagebluk Corona dan Kehadiran di Lubuk Sanubari

Kompas.com - 14/04/2020, 11:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


AKIBAT prahara wabah virus Corona, umat manusia berupaya melakukan social distancing alias menghindari kegiatan berkelompok demi memutus mata rantai penularan penyakit saluran pernafasan akibat Covid-19 yang ganas membinasakan manusia.

Alhasil ruang di dalam gereja mulai dari yang paling sederhana sampai ke yang paling mewah kosong-melompong akibat tidak ada umat yang datang. Bahkan banyak pintu masuk gereja sengaja ditutup rapat-ratap oleh pengurus gereja selama wabah virus Corona masih merajalela.

Vatikan dan Gunung Sahari

Pada hari Minggu, 12 April 2020, Sri Paus Fransiskus menyelenggarakan upacara Misa Paskah di Basilika Santo Petrus yang kosong sebab tidak ada umat yang hadir.

Dengan dukungan teknologi live-streaming, Misa Paskah disiarkan ke seluruh dunia agar secara spiritual dapat dihadiri jutaan umat Katolik di rumah masing-masing akibat pagebluk Corona.

Di dalam khotbahnya, Sri Paus berdoa untuk keselamatan para dokter dan perawat yang berjuang di gugus terdepan melawan angkara murka Corona.

Sri Paus juga mengingatkan segenap umat manusia untuk segera menghentikan segenap kebencian demi saling mempersembahkan kasih sayang.

Sementara, sahabat saya yang sesama mengurung diri di rumah, Yunglitar Puwito, menginfokan, sejak 18 Maret 2020 di halaman Gereja Kristan Indonesia, Gunung Sahari, Jakarta, umat gereja menyediakan nasi bungkus yang dapat diambil secara gratis oleh para warga yang membutuhkan secara disiplin tidak saling berdesakan demi mematuhi peraturan physical distancing.

Sejak medio Maret 2020, GKI Gunung Sahari dan mayoritas gereja di persada Nusantara masa kini, menyelenggarakan kebaktian secara online via Youtube agar para jemaah dapat menunaikan ibadah di rumah masing-masing.

Penyadaran

Menyaksikan segenap sikap dan perilaku umat manusia akibat prahara Corona, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya Yang Maha Kasih berkenan menyadarkan tentang makna gereja yang sebenarnya.

Gereja memang merupakan sebuah bangunan dan lembaga sebagai tempat berkumpul manusia yang sepaham dalam beragama.

Namun di sisi lain, kita semua juga disadarkan atas fakta yang tersurat di dalam Alkitab bahwa sebenarnya Yesus Kristus tidak pernah mendirikan gereja dalam bentuk gedung.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com