Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Tertua di Brasil, Wanita 97 Tahun Dinyatakan Sembuh dari Covid-19

Kompas.com - 13/04/2020, 18:32 WIB
Mela Arnani,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang wanita berusia 97 tahun, Gina Dal Colleto Brazil dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona SARS-CoV-2.

Diketahui, ia merupakan pasien tertua Covid-19 di Brasil, negara Amerika Latin yang paling parah dilanda wabah corona.

Ia dirawat di rumah sakit pada 1 April 2020 dengan gejala klinis terpapar virus corona.

Hanya sedikit yang mengira dia akan selamat dari virus mematikan tersebut. Pemulihannya pun memunculkan secercah harapan di negara tersebut.

Baca juga: Pesta Ulang Tahun yang Digelar Bule di Bali Saat Wabah Corona

Melansir thejakartapost, pada Minggu (12/4/2020), Dal Colleto yang duduk di atas kursi roda didorong keluar dari rumah sakit Vila Noga Sar di Sao Paulo, Brasil.

Menjadi satu-satunya orang yang selamat dari keluarga Italia yang terdiri dari 11 bersaudara, Dal Colleto tinggal seorang diri di Kota Pelabuhan Santos, Rede D'Or Sao Luiz.

"Bahkan dengan hampir seabad kehidupan, Gina memiliki rutinitas yang sangat aktif dan menikmati berjalan, berbelanja dan memasak," tulis pernyataan pihak RS Vila Nova Star.

Saat di rumah sakit, wanita enam cucu dan lima cicit ini menggunakan oksigen dan mendapatkan perawatan intensif.

Baca juga: 3 Pasien Corona di Sumsel Sembuh, Dokter Gunakan Resep Ini

Kasus virus corona di Brasil 

Hingga Minggu (12/4/2020), Kementerian Kesehatan Brasil mengumumkan sebanyak 1.223 orang telah meninggal akibat virus corona, bertambah 99 orang dari hari sebelumnya.

Sejauh ini, tercatat sebanyak 22.318 kasus positif infeksi Covid-19 terjadi di Brasil.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro tak mengindahkan langkah-langkah physical distancing, yang telah diberlakukan oleh gubernur negara bagian bahkan pejabat kesehatannya sendiri.

Ia ingin sektor perekonomian dimulai kembali, dengan alasan bahwa penghentian yang lama menimbulkan risiko lebih besar dibandingkan penyakit yang diakibatkan corona.

Baca juga: Peluncuran Emoji Baru pun Tertunda karena Virus Corona

Namun, sikap tersebut telah membebaninya. Orang-orang Brasil yang dikarantina membenturkan panci dan wajan sebagai bentuk protes terhadap penanganan terhadap krisis.

Bolsonaro menuturkan, ia berpikir bahwa virus corona dalam proses keluar dari Brasil. Sebagai gantinya, lanjut dia, akan muncul pengangguran lebih lanjut.

"Tampaknya masalah virus mulai menghilang, tetapi pengangguran akan datang. Sulit. Kita harus memerangi dua hal ini," kata dia.

Baca juga: Nick Carter Semangati Agnez Mo yang Batal Rilis Album karena Corona

Virus corona global

Melansir data worldometers, kasus virus corona secara global telah menembus angka lebih dari 1.8 juta.

Virus SARS-CoV-2 telah menewaskan 114.294 orang dan 428.096 lainnya telah pulih.

Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terbanyak, yaitu 560.433 orang.

Kasus kematian di AS pun menduduki peringkat pertama dari seluruh negara yang melaporkan penemuan kasus, di mana korban berjumlah 22.115 orang.

Baca juga: UPDATE: 3 Kasus Positif Corona di Jayawijaya, 1 Pasien Awalnya Diduga Malaria

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com