Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Negara Tropis dengan Kasus Virus Corona, Berikut Datanya...

Kompas.com - 13/04/2020, 17:00 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

Karena itu dalam penelitian tersebut juga menekankan pentingnya melakukan intervensi isolasi orang yang terinfeksi, menjaga jarak fisik dan lainnya.

" Virus corona penyebab Covid-19 dapat menyebar di setiap wilayah dan lokasi geografis, sehingga upaya utama yang perlu dilakukan adalah test, trace, treat, isolate dan adaptasi perilaku pencegahan dengan mengesampingkan faktor cuaca dan geografis," kata Dicky kepada Kompas.com.

Penyebaran virus di negara tropis

Sementara terkait negara di wilayah tropis, Dicky menyebut umumnya masih berkembang atau miskin, beberapa juga memiliki masalah penyakit infeksi menular yang banyak.

Di sisi lain, terkait virus corona atau penyakit Covid-19 juga adanya potensi misdiagnosis Covid-19 dengan penyakit infeksi yg disertai demam lainnya, seperti demam berdarah.

Di samping itu, juga masalah kemampuan dalam melakuakn tes virus corona juga bisa menjadi alasan masih sedikitnya kasus positif yang dilaporkan.

Terkait perbedaan jumlah kasus infeksi, Dicky menyebutkan ada beberapa penyebab yang bisa menjelaskan hal tersebut.

Menurutnya, dalam melihat pola kurva pandemi suatu negara, tidak bisa dibandingkan dalam waktu yang sama.

Sebab waktu dimulainya kasus Covid-19 masuk negara tersebut juga berbeda-beda. Sehingga puncak kurva akan berbeda waktunya.

"Aktifitas atau frekuensi penerbangan dari dan ke China memang berpengaruh dalam cepat tidaknya suatu negara memilik kasus pertamanya. Sebetulnya Indonesia termasuk dalam negara yang masuk kategori tinggi frekuensi penerbangan dari dan ke China," kata Dicky.

Sehingga sangat wajar menurutnya, jika banyak ahli epidemiologi beranggapan bahwa kasus pertama di Indonesia ada di bulan Februari. Ketika sejumlah negara mendapat informasi adanya kasus impor dari Indonesia.

"Oleh karena itu sangat wajar bila pada saat ini Amerika dan sebagain Eropa mengalami fase puncak kurvanya. Dan dalam waktu berikutnya terlihat Brasil dan India serta Afrika, dan Asia Tenggara akan mengalami hal serupa," paparnya.

Baca juga: CSIS Rilis Temuan Awal Karakteristik dan Sebaran Covid-19 di Indonesia, Apa Hasilnya?

Berikut kasus virus corona di beberapa negara tropis, dikutipdari data Worldometers:

1. Venezuela: 181 kasus positif, 9 meninggal
2. Kolombia: 2.776 kasus positif, 109 meninggal
3. Ekuador: 7.466 kasus positif, 333 meninggal
4. Peru: 7.519 kasus positif , 193 meninggal
5. Brasil: 22.318 kasus positif, 1.230 meninggal
6. Republik Kongo: 60 kasus positif, 5 meninggal
7. Uganda: 50 kasus positif
8. Kenya: 197 kasus positif, 8 meninggal
9. Tanzania: 32 kasus positif, 3 meninggal
10. India: 9.240 kasus positif, 331 meninggal
11. Sri Lanka: 210 kasus positif, 7 meninggal
12. Thailand: 2.579 kasus positif, 2 meninggal
13. Singapura: 2.532 kasus postif, 8 meninggal
14. Brunei: 136 kasus positif, 1 meninggal
15. Malaysia: 4.683 kasus positif, 76 meninggal
16. Indonesia: 4.241 kasus postif, 373 meninggal
17. Timor Leste: 2 kasus positif
18. Filipina: 4.648 kasus positif, 297 meninggal
19. Papua New Guinea: 2 kasus positif
20. Fiji: 16 kasus positif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23, Kick Off Pukul 22.30 WIB

Jadwal Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23, Kick Off Pukul 22.30 WIB

Tren
Tarif Khusus Tiket Kereta Go Show Naik Per 1 Mei 2024

Tarif Khusus Tiket Kereta Go Show Naik Per 1 Mei 2024

Tren
Beli Pertalite di Batam Wajib Pakai Kartu 'Fuel Card' Mulai 1 Agustus

Beli Pertalite di Batam Wajib Pakai Kartu "Fuel Card" Mulai 1 Agustus

Tren
9 Fenomena Astronomi Mei 2024, Ada Hujan Meteor dan 'Flower Moon'

9 Fenomena Astronomi Mei 2024, Ada Hujan Meteor dan "Flower Moon"

Tren
Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus

Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus

Tren
Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi

Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi

Tren
Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Tren
Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Tren
Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Tren
Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Tren
Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Tren
Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Tren
7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com