Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Mulyono dan Mulianya Hati Rakyat di Tengah Kesulitan karena Covid-19

Kompas.com - 13/04/2020, 11:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam perasaan yang hancur karena tidak punya tempat berteduh dan tidak punya penghasilan memadai, Dodo mencari tempat istirahat untuk istri dan dua anaknya. Rabu (8/4/2020), Pukul 01.00, Dodo berhenti di emperan toko. 

Sesama driver ojek online menghampiri dan memberinya makan karena mengira Dodo "ngalong" (bekerja malam hari).

Namun, setelah didapati lagi dan ditanya oleh driver yang memberi makan beberapa saat kemudian, diketahui bahwa Dodo terusir dari kontrakannya.

Solidaritas kemudian terbangun. Kesulitan sesama lantas membangkitkan keinginan untuk membantu dari keterbatasan masing-masing.

Malam itu, Dodo dan keluarga dibawa dari emperan toko ke basecamp driver ojek online di Depok supaya bisa istirahat bersama istri dan dua anaknya. Salah satu anaknya demam.

Berikutnya, bantuan lain datang. Komunitas driver lantas melunasi tunggakan uang kontrakan tiga bulan sehingga Dodo dan keluarga bisa kembali menempati kontrakannya. Bantuan lain juga mengalir untuk Dodo dan keluarganya.

Dodo berterima kasih karena bisa bertahan sekitar sebulan ke depan. Namun, Dodo ingat banyak teman-temannya yang bernasib sama, atau bahkan lebih buruk. Dodo berharap, bantuan serupa dibagikan secara adil.

Menyikapi daftar keluhan

Di tengah situasi tidak pasti dan sulit ini, kita mungkin punya daftar keluhan juga, bahkan bisa sangat panjang.

Namun, jika kita mampu melampaui diri kita, melampaui ego kita, keluhan kita mungkin tidak sebanding dengan keluhan sesama kita yang lain.

Bisa jadi, apa yang kita keluhkan atau hal-hal yang ada di daftar keluhan kita adalah hal yang hendak disyukuri oleh banyak orang karena tidak mereka miliki. 

Coba hening. Bayangkan apa saja keluhanmu. Bandingkan dengan kesulitan yang dialami Mulyono dan Dodo. Dalam kesulitannya yang nyata, Mulyono dan Dodo masih memikirkan orang lain. 

Mulyono dan Dodo melampui dirinya sendiri, egonya sendiri untuk kemudian menjumpai gembira dan tentunya rasa syukur.

Masih bingung mencari gembira? Kalau masih bingung juga, silakan bersyukur dan lantas berbagai sebagai ungkapan syukur itu seperti dilakukan pembaca Kompas.com, misalnya. 

Banyak Mulyono dan Dodo lain di sekitar kita, terlebih dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang mulai diterapkan di sejumlah daerah. Banyak sarana untuk menjangkau dan membantu Mulyono dan Dodo lain di sekitar kita.

Negara memang wajib bertanggung jawab atas mereka, tetapi kita bisa juga dengan keterbatasan kita di tengah kerap alpanya negara

Salam solidaritas,

Wisnu Nugroho

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com