Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSBB di DKI Jakarta, Berikut Upaya Pemda di Indonesia Tangani Covid-19

Kompas.com - 09/04/2020, 07:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona di Indonesia masih berlangsung. Kasus-kasus yang dilaporkan setiap harinya menunjukkan pertambahan.

Data terbaru per Rabu (8/4/2020) menunjukkan bahwa jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Indonesia telah mencapai 2.956 kasus. Dari jumlah tersebut, 240 orang meninggal dunia. Sementara, 222 pasien telah dinyatakan sembuh. 

Hingga kini, DKI Jakarta menjadi wilayah dengan jumlah kasus terbanyak Covid-19 di Indonesia. Adapun jumlah kasus di Jakarta per Rabu (8/4/2020) mencapai 1.552 orang.

Sebanyak 75 pasien telah dinyatakan sembuh. Sementara, jumlah pasien meninggal di Jakarta mencapai 144 orang. 

Sedangkan 976 orang masih dirawat di rumah sakit dan 357 pasien menjalani isolasi mandiri.

Tingginya jumlah kasus di DKI Jakarta membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan sejumlah langkah, mulai dari menerapkan kebijakan bekerja dari rumah hingga mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca juga: Kurir Sepeda di Jakarta Tetap Beroperasi Selama PSBB

Sejak virus corona mulai mewabah di DKI Jakarta, sejumlah pendatang yang bekerja di sana pun mulai memilih pulang ke kampung halaman. Adapun wilayah tujuan pemudik paling banyak ada di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Selain Jakarta, kini kasus Covid-19 telah dilaporkan di 33 provinsi di Indonesia.

Sebelumnya, pemerintah daerah pun melakukan sejumlah upaya untuk terus menekan potensi penyebaran virus corona di wilayahnya secara mandiri.

Melansir berbagai pemberitaan Kompas.com, berikut adalah upaya-upaya yang telah dilakukan oleh beberapa wilayah untuk mencegah penyebaran virus corona lebih luas:

Baca juga: Anies Klaim Ketentuan PSBB Jakarta Akan Jadi Rujukan Pemda Sekitar

Solo

Melansir Kompas.com (13/3/2020), Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta menyatakan kejadian luar biasa (KLB) terhadap virus corona atau Covid-19 pada Jumat (13/4/2020) malam.

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menyampaikan hal tersebut setelah satu dari dua pasien positif corona di RSUD Dr Moewardi Surakarta meninggal dunia. 

Menurut Rudy, alasan penetapan ini adalah karena Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan Jateng KLB corona

Setelah diumumkan KLB, pemerintah pun mengambil sejumlah langkah seperti meliburkan penyelenggaran Car Free Day, Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) jenjang SMP/MTs diliburkan dan belajar di rumah. 

Hingga kini, status KLB tersebut telah diperpanjang. Terbaru, Pemerintah Kota Solo kembali memperpanjang status KLB virus corona atau Covid-19 hingga 26 April mendatang. 

Baca juga: Solo KLB Corona, Gibran Hentikan Sementara Kegiatan Blusukan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com