Misalnya saja si tukang pancing yang menyukai hobi memancing ikan, mereka akan mencari informasi melalui media sosial dengan klik, like, comment, dan share terkait bagaimana memancing yang benar, informasi tentang alat memancing, umpan apa yang digemari ikan, dan kapan waktu yang tepat untuk memancing.
Secara ajaib, algoritma sistem akan dengan mudah mengetahui hobi si tukang pancing dan secara cepat menghujaninya kembali informasi memancing dengan berbagai saluran media sosial.
Hal tersebut juga akan terjadi kepada pengguna lain, yang kebetulan klik informasi getir atau hoaks, mereka yang penasaran akan mencari informasi tersebut, memberikan komentar, dan membagikan kepada pengguna lain, tanpa sadar jejak-jejak digital membentuk sebuah pola.
Pola tersebut yang akan membawanya masuk dalam ruang hitam yang dipenuhi virus hoaks. Tentu saja, hoaks dapat menimbulkan kebingungan dan kepanikan.
Dari dua contoh di atas menjadi bukti bahwa apa yang dicari, disukai, dikomentari, dan dibagikan kepada orang lain melalui media sosial akan menunjukkan sebuah pola.
Pola yang membuat kita menjadi orang yang spesial dengan karakteristik khusus di mata sistem.
Mari kita praktikkan secara sederhana. Minta teman Anda untuk membuka Google, tuliskan kata "Covid-19" dan telusuri.
Hal yang sama juga Anda lakukan, kemudian bandingkan informasi apa yang muncul pertama kali pada pencari Anda dan teman Anda. Pasti terdapat perbedaan pencarian data terkait kata kunci yang sama.
Mengapa bisa demikian? hal itu dapat terjadi bahwa Filter Bubble yang kita ciptakan memiliki sifat yang spesial bagi penggunanya.
Pertanyaan akan muncul ketika kita sudah masuk ruang hitam dan bagaimana cara keluar dari ruang hitam tersebut. Caranya dengan melakukan social media distancing.
Ketika pemerintah sedang gencar menahan penyebaran Covid-19 dengan social distancing pada ranah realias sosial. Kita juga bisa berkontribusi dalam ranah virtual.
Social media distancing adalah self control atau kontrol pribadi pengguna media sosial untuk berjarak dan mengurangi interaksi dengan hoaks Covid-19.
Adapun social media distancing dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini.
Pemerintah juga sudah mengeluarkan informasi satu pintu tentang Covid-19 melalui halaman Covid19.go.id yang berguna untuk mereduksi hoaks tentang Covid-19.
Sampai tulisan ini dibuat, ada 160 hoaks telah diklarifikasi dalam Covid-19 dan menjadi perhatian serius pemerintah.