KOMPAS.com - Isolasi dan karantina diri kini menjadi perhatian masyarakat di Indonesia setelah merebaknya wabah virus corona.
Mereka yang pernah kontak dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19 atau baru bepergian dari wilayah terjangkit akan diminta melakukan karantina diri, meskipun tanpa gejala.
Mereka yang bergejala seperti mengalami demam ringan, batuk kering yang mengganggu, tidak selera makan karena tidak merasa enak, dan tidak bisa menghirup bau, atau mungkin mengalami sesak napas, biasanya dokter akan langsung merekomendasikan untuk isolasi.
Bagaimana aturan dan apa yang harus dipersiapkan ketika harus menjalani isolasi atau karantina diri?
Centers for Disease Centers (CDC) mengimbau agar setiap orang mempersiapkan segala kebutuhannya ketika dirinya atau anggota keluarga sakit.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah mendaftarkan nomor-nomor darurat seperti penyedia layanan kesehatan, departemen kesehatan setempat, rumah sakit setempat, dan layanan ambulans.
Beberapa barang juga bisa disiapkan untuk persiapan, di antaranya:
CDC menyebutkan, cairan disinfektan bisa dibuat sendiri dengan 4 sendok teh pemutih dicampur dengan satu liter air.
Tidak diimbau untuk mencampur pemutih dengan pembersih lain karena dapat menghasilkan gas beracun.
Orangtua sebaiknya juga memikirkan kamar anak-anak. Jika memungkinkan, mempersiapkan kamar tidur dan kamar mandi terpisah bagi mereka yang harus menjalani isolasi dan karantina.
Beberapa persediaan ruangan bisa disiapkan untuk hiburan saat isolasi seperti TV, Komputer, iPad, buku hingga game.
Baca juga: 10 Panduan untuk Orangtua Cegah Anak dari Virus Corona
Saat seseorang harus mengisolasi dirinya, maka disarankan memiliki kamar dan kamar mandiri sendiri yang terpisah dari penghuni lainnya.
Lokasi kamar juga diimbau jauh dengan orang lain di rumah.
Jika Anda hidup sendiri, maka sebaiknya pastikan ada seseorang yang akan selalu memeriksa kondisi Anda secara virtual.
Dr. Tanya Altmann dari American Academy of Pediatrics, mengatakan, apabila yang diisolasi di rumah adalah orangtua yang memiliki risiko lebih besar, maka sebaiknya mereka ditempatkan di ruang terpisah yang tak akan didekati anak-anak ataupun orang lain.