Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dokter, Perawat dan Pramugari di India Ditolak Warga Karena Khawatir Virus Corona

Kompas.com - 27/03/2020, 21:17 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para dokter, perawat, sopir pengiriman obat dan pekerja garis depan dalam memerangi virus corona di India harus mengalami perlakukan tidak menyenangkan. 

Beberapa disebutkan telah diserang dan diusir dari rumahnya oleh penduduk di India yang panik akan tertular virus corona

Beberapa raksasa e-commerce bahkan menghentikan pengiriman sebagian barangnya karena pelecehan yang diterima oleh stafnya dari warga. 

Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, perlakuan buruk yang diterima pekerja rumah sakit telah menjadi masalah besar di negaranya.

Laporan serangan dan pelecehan petugas datang dari seluruh wilayah India dan mengalami peningkatan sejak berlakunya lockdown di negara itu.

Ditolak pulang

Dalam sebuah kasus, polisi India dituduh memukuli seorang sopir yang membawa obat-obatan.

Semenetara seorang dokter di Kota Surat, Sanjibani Panigrahi menggambarkan bagaimana dia ditolak ketika kembali ke rumah setelah seharian di rumah sakit yang merawat pasien Covid-19.

Menurut dokter itu, tetangga memblokirnya di pintu masuk gedung apartemennya dan mengancam jika dia tetap terus bekerja.

"Mereka adalah orang yang sering berinteraksi dengan saya. Setiap kali mereka menghadapi masalah, saya telah membantu mereka," kata dokter laki-laki berusia 36 tahun itu kepada AFP.

"Ada rasa takut di antara orang-orang. Aku mengerti. Tapi sepertinya aku tiba-tiba menjadi korban," sambungnya.

Minggu ini, para dokter di semua Institusi Kedokteran India meminta bantuan pemerintah setelah petugas kesehatan diusir dari rumah dan ditolak oleh penduduk yang panik.

"Banyak dokter terdampar di jalanan dengan semua barang bawaan mereka," kata surat itu.

Perdana menteri turun tangan

Menanggapi kondisi itu, PM Modi pun meminta warganya agar berhenti memperlakukan pekerja medis sebagai paria (orang hina).

Menurut Modi, para pekerja medis yang berjuang melawan virus corona itu seperti "dewa".

"Hari ini mereka adalah orang-orang yang menyelamatkan kita dari kematian dan menempatkan hidupnya dalam bahaya," kata Modi.

Petugas kesehatan bukan satu-satunya kelompok yang menghadapi perlakuan itu, para staf maskapai dan bandara pun banyak mendapat ancaman serta penolakan.

Indigo dan Air India mengutuk ancaman yang diterima oleh para stafnya.

Seorang pramugari Air India mengatakan kepada AFP bahwa tetangganya mengancam akan mengusirnya dari apartemen saat dia pergi ke Amerika Serikat.

"Aku tak bisa tidur malam. Aku takut bahkan jika aku pulang, seseorang akan mendobrak pintu atau memanggil orang untuk mengusirku," katanya.

Diusir

Seorang pramugari lain juga mengaku telah dipaksa keluar dari rumahnya dan sekarang harus tinggal bersama orang tuanya.

"Dengan semua berita palsu di WhatsApp, mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi. Ada paranoia yang membuat mereka berperilaku seperti ini," katanya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pilot Komersial India (IPCA) T Praveen Keerthi mengatakan, mereka telah menerima lebih dari 50 keluhan dari awak pesawat.

"Staf maskapai dihentikan ketika memasuki tempat tinggal mereka sendiri oleh penjaga keamanan," katanya.

Pekerja bandara yang terlibat dalam memindahkan pasokan penting juga menghadapi serangan seperti pekerja pengiriman yang membawa obat-obatan dan bahan makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com