Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Terinfeksi Tanpa Gejala Berpotensi Lebih Banyak Menularkan Virus Corona

Kompas.com - 17/03/2020, 19:47 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

"Kita sekarang tahu bahwa penularan asimptomatik kemungkinan (memainkan) peran penting dalam menyebarkan virus ini, "kata Michael Osterholm, Direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular di University of Minnesota.

Osterholm menambahkan bahwa sangat jelas infeksi tanpa gejala pasti dapat memicu pandemi dengan cara yang akan membuatnya sangat sulit untuk dikendalikan. 

Osterholm mendesak pejabat publik untuk lebih transaparan tentang cara penyebaran virus.

"Pada awal wabah, kami memiliki banyak pertanyaan tentang bagaimana penularan virus ini terjadi. Sayangnya, kami melihat sejumlah orang mengambil sikap sangat tegas tentang hal itu dan karena kami terus belajar bagaimana penularan terjadi dengan wabah ini, jelas bahwa banyak dari pernyataan awal itu tidak benar, "kata dia.

"Ini saatnya bicara langsung," katanya. "Ini saatnya memberitahu publik apa yang kita ketahui dan tidak tahu," imbuh Osterholm. 

Baca juga: Hal Terburuk dari Virus Corona adalah Penderita Tidak Merasa Sakit

Dalam sebuah artikel dua minggu lalu di New England Journal of Medicine, Bill Gates, pemilik Bill &  Melinda Gates Foundation, menyatakan, keprihatinan tentang penyebaran penyakit oleh orang-orang yang belum menunjukkan gejala, atau yang hanya sedikit sakit.

"Ada juga bukti kuat bahwa itu dapat ditularkan oleh orang-orang yang hanya sakit ringan atau bahkan tanpa gejala. Itu berarti Covid-19 akan jauh lebih sulit untuk ditahan daripada SARS, yang penyebarannya jauh lebih efisien dan hanya oleh orang yang bergejala, "tulis Bill Gates. 

Sejumlah kalangan juga setuju bahwa orang tanpa gejala serius memainkan peran penting dalam penyebaran virus corona baru. 

"Penularan asimptomatik dan simptomatik ringan merupakan faktor utama penularan Covid-19," kata Dr. William Schaffner, seorang profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt dan penasihat lama untuk CDC.

"Mereka akan menjadi pendorong penyebaran di komunitas," kata William. 

Baca juga: Cegah Penularan Corona, Petugas KPU yang Datangi Pemilih Diminta Gunakan Masker dan Hand Sanitizer

Wabah di Massachusetts

Di Amerika Serikat, lebih dari 2.000 orang dikonfirmasi atau dianggap positif virus corona baru, dan 50 orang telah meninggal.

Pada Februari 2020, karyawan perusahaan bioteknologi Cambridge, Biogen, menghadiri rapat perusahaan. Setelah pertemuan selesai, tiga karyawan dinyatakan positif terkena virus.

Ketiga karyawan itu tidak memiliki gejala selama pertemuan, menurut Ann Scales, juru bicara Departemen Kesehatan Masyarakat Massachusetts.

Dia mengatakan bahwa penyelidikan wabah sedang berlangsung dan informasi baru tentang kasus dan status gejala mereka mungkin akan tersedia nanti.

Baca juga: Dua Dokter di Subulussalam Dikarantina Pasca-rawat Suspect Corona Dalam Kondisi Baik

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Orangutan Obati Sendiri Lukanya dengan Tanaman Herbal, Bukti Primata Cerdas

Orangutan Obati Sendiri Lukanya dengan Tanaman Herbal, Bukti Primata Cerdas

Tren
Cek, Ini Ketentuan Naik Kereta Api bagi Ibu Hamil

Cek, Ini Ketentuan Naik Kereta Api bagi Ibu Hamil

Tren
Kasus Pembunuhan Wanita dalam Koper, Awalnya Korban Minta Dinikahi

Kasus Pembunuhan Wanita dalam Koper, Awalnya Korban Minta Dinikahi

Tren
Indonesia Dilanda Suhu Panas Awal Mei 2024, Benarkah Itu “Heatwave”?

Indonesia Dilanda Suhu Panas Awal Mei 2024, Benarkah Itu “Heatwave”?

Tren
Viral, Video Seekor Ikan Makan Kelabang, Kalajengking, dan Ular, Jenis Apa Itu?

Viral, Video Seekor Ikan Makan Kelabang, Kalajengking, dan Ular, Jenis Apa Itu?

Tren
Jalan Tol di China Runtuh, 51 Orang Tewas dan 23 Kendaraan Terjatuh

Jalan Tol di China Runtuh, 51 Orang Tewas dan 23 Kendaraan Terjatuh

Tren
Gelombang Panas Menerjang Kawasan Asia, Apa Penyebabnya?

Gelombang Panas Menerjang Kawasan Asia, Apa Penyebabnya?

Tren
Perebutan Tiket Terakhir Menuju Olimpiade Paris, Kapan Babak Play-off Indonesia Vs Guinea U23?

Perebutan Tiket Terakhir Menuju Olimpiade Paris, Kapan Babak Play-off Indonesia Vs Guinea U23?

Tren
Ramai soal 'Heatwave' Melanda Negara-negara Asia, Apakah Berpotensi Terjadi di Indonesia?

Ramai soal "Heatwave" Melanda Negara-negara Asia, Apakah Berpotensi Terjadi di Indonesia?

Tren
Beda Surat Tilang Asli Polisi dan Penipuan yang Dikirim ke WhatsApp

Beda Surat Tilang Asli Polisi dan Penipuan yang Dikirim ke WhatsApp

Tren
Sepak Bola dan Nasionalisme Kita

Sepak Bola dan Nasionalisme Kita

Tren
Media Asing Soroti Kekalahan Indonesia dari Irak, Sebut Skuad Garuda Bermain Sangat Baik

Media Asing Soroti Kekalahan Indonesia dari Irak, Sebut Skuad Garuda Bermain Sangat Baik

Tren
Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Tren
Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com