Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkonfirmasi di 152 Negara, Bagaimana Cara Penyebaran Virus Corona?

Kompas.com - 17/03/2020, 16:15 WIB
Mela Arnani,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona baru terus menyebar di seluruh dunia.

 

Hal itu mendorong pemerintah untuk meningkatkan upaya menahan penyebaran penyakit yang disebabkannya, secara resmi dikenal sebagai Covid-19.

Lebih dari 5.700 orang telah meninggal dunia akibat penyakit ini, sementara lebih dari 152.000 infeksi telah dikonfirmasi di banyak negara.

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pun telah menyatakan wabah itu sebagai pandemik. 

Berikut adalah sejumlah hal-hal yang perlu diketahui mengenai virus corona:

Baca juga: Isu Virus Corona Tak Pengaruhi Perdagangan Berjangka Komoditas

Bagaimana cara penyebaran virus corona?

Melansir Al-Jazeera (15/3/2020) virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 menyebar dari orang ke orang dalam jarak dekat, mirip dengan penyakit pernapasan lainnya, seperti flu.

Tetesan cairan tubuh, seperti air liur atau lendir dari orang yang terinfeksi tersebar di udara atau di permukaan melalui batuk atau bersin.

Tetesan ini dapat bersentuhan langsung dengan orang lain atau dapat menginfeksi mereka yang menyentuh permukaan yang terinfeksi dan tanpa sengaja menyentuh wajah mereka.

Menurut para ilmuwan, batuk dan bersin dapat menyembur dalam jarak beberapa sentimeter dan virus tersebut tetap berada di udara hingga 10 menit.

Belum diketahui berapa lama virus dapat bertahan hidup di luar host tetapi, pada virus lain, itu berkisar dari beberapa jam hingga berbulan-bulan.

Penularan di transportasi massal menjadi perhatian khusus lantaran tetesan yang mengandung virus corona dapat berada di antara penumpang melalui permukaan kursi maupun pegangan tangan. 

Baca juga: Surat Pemeriksaan PDP Corona di Surabaya Tersebar, Penyebar Akan Diberi Sanksi

Sebelum gejala muncul, masa inkubasi  virus corona adalah antara satu hingga 14 hari. 

Meski belum dikonfirmasi, otoritas kesehatan China meyakini virus itu bisa menular sebelum gejalanya muncul.

Kepala Departemen Epidemiologi di Pusat Infeksi Helmholtz, Gerard Krause mengatakan, hal tersebut akan memiliki implikasi besar untuk tindakan pencegahan penyebaran virus corona. 

"Ini tidak biasa untuk penyakit pernapasan yang menular bahkan sebelum gejala pertama terjadi," katanya kepada Al Jazeera.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com