Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyebar hingga 118 Negara, Virus Corona Ditetapkan WHO sebagai Pandemi Global

Kompas.com - 12/03/2020, 00:31 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global pada hari Rabu setelah virus corona menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.

WHO menyatakan penyakit Covid-19 yang disebabkan virus corona sebagai pandemi global setelah virus yang pertama kali diketahui di Wuhan, China akhir Desember 2019 lalu itu menyebar cepat ke lebih dari 100 negara dalam waktu tiga bulan.

Virus ini telah menginfeksi lebih dari 121.000 orang di Asia, Eropa, Timur Tengah dan Amerika.

Pernyataan pandemi global virus corona disampaikan oleh Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

“Selama dua minggu terakhir jumlah kasus di luar China telah meningkat tiga belas kali lipat dan jumlah negara yang terkena dampak telah meningkat tiga kali lipat,” kata Tedros di Jenewa, Swiss, seperti dikutip dari CNBC, Rabu (11/3/2020).

“Dalam beberapa hari dan minggu ke depan, kami memprediksi jumlah kasus, jumlah kematian dan jumlah negara yang terkena dampak bisa naik lebih tinggi,” lanjutnya.

Baca juga: WHO Umumkan Virus Corona sebagai Pandemi Global

WHO mengingatkan

Tedros menyebutkan, beberapa negara telah menunjukkan kemampuan untuk menekan dan mengendalikan wabah virus corona. Setelah dia menekan beberapa pemimpin negara untuk bertindak cepat dan tegas dalam menahan merebaknya virus.

"Kami telah membunyikan bel alarm dengan keras dan jelas," ujar Tedros.

Tedros mengatakan ini adalah pertama kalinya coronavirus menyebabkan pandemi.

Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO, mengatakan bahwa pejabat kesehatan menanggapi kejadian virus corona dengan sangat serius dan memahami implikasi dari penyataan pandemi global.

Tedros sebelumnya mengatakan WHO tidak menyatakan Covid-19 sebagai pandemi, karena sebagian besar kasus coronavirus masih ditelusuri ke kontak yang diketahui atau kelompok kasus, dan belum ada bukti bahwa virus tersebut menyebar bebas di masyarakat.

“Kecuali kita yakin itu tidak terkendali, mengapa menyebutnya pandemi?” katanya kepada wartawan pekan lalu.

Baca juga: Diminta Segera Temukan Vaksin Covid-19, Para Ahli Debatkan Risiko

Konsekuensi

Para pakar kesehatan mengatakan bahwa menyatakan virus corona sebagai pandemi dipastikan memiliki konsekuensi politik dan ekonomi.

Sebelumnya para pejabat WHO enggan untuk mengkategorikan virus ini sebagai pandemi global. Namun kondisi itu berubah melihat perkembangan virus dalam beberapa hari terakhir.

Jumlah kasus virus corona di angka 121.564 dengan setidaknya 4.373 kematian di seluruh dunia pada Rabu, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Sementara di luar Cina, terdapat 32.778 kasus di setidaknya 118 negara yang telah dikonfirmasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com