Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Ledakan Tambang Bawah Tanah Tewaskan 1.060 Orang

Kompas.com - 10/03/2020, 08:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 114 tahun lalu, tepatnya 10 Maret 1906, sebuah ledakan bawah tanah dan kebakaran terjadi di sebuah tambang Prancis.

Bencana tersebut merupakan salah satu yang terburuk di Eropa.

Dilansir History, jumlah korban tewas mencapai 1.060 orang dan ratusan orang lainnya luka serius.

Britannica mencatat, perusahaan tambang tersebut dimiliki oleh perusahaan tambang Courrières.

Letaknya di dekat perbukitan Pas-de-Calais di Prancis utara.

Beberapa hari sebelum ledakan, asap dan gas beracun dilaporkan terdeteksi di lokasi penambangan.

Sekitar pukul 3 sore sehari sebelum kejadian, api mulai muncul dari lubang bawah tanah yang dikenal dengan lubang Cecil.

Baca juga: Tambang yang Kubangannya Tewaskan 5 Santri dan Pengasuh Ponpes Ternyata Berizin

Tapi pekerjaan di tambang tetap berlanjut.

Karena tidak dapat memadamkannya, pekerja berusaha menutup area untuk mencegah api keluar.

Tapi gas yang mudah terbakar bocor dari dinding di dekat api. Kejadiannya sekitar pukul 7 pagi.

Diperkirakan gas itu memacu ledakan besar yang membuat api melaju melalui sisa tambang.

Karena api terus membesar, penyelamat dan anggota keluarga penambang tidak dapat mengirim bantuan ke lubang tambang.

Satu regu penyelamat yang terdiri atas 40 orang juga terbunuh saat akan menyelamatkan mereka.

Baca juga: 3 Orang Tewas di Lubang Tambang Emas Tradisional di Bengkulu, Polisi Investigasi Penyebabnya

Setengah pekerja tambang terbunuh

Lebih dari setengah pria yang berada di tambang dinyatakan meninggal ketika upaya pencarian berakhir 3 hari kemudian.

Butuh waktu berminggu-minggu bagi semua mayat untuk ditemukan dan diidentifikasi.

Banyak penambang terbunuh oleh api. Beberapa terbunuh oleh gas beracun. Sementara lainnya hancur.

Pekerja tambahan di luar tambang kehilangan nyawa karena dampak besar ledakan.

Ada juga penambang yang selamat. Mereka berhasil menemukan jalan ke permukaan 20 hari setelah ledakan.

Setelah bencana itu terjadi, pemilik tambang dikritik bahwa upaya penyelamatan telah dipangkas untuk menghemat uang.

Baca juga: Keluarga Korban Tenggelam di Kubangan Minta Pemilik Tambang Bertanggung Jawab

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com