Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Besok, PT KCI Tambah 9 Jadwal Perjalanan KRL, Berikut Perinciannya

Kompas.com - 29/02/2020, 20:50 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) sebagai operator KRL Commuter Line akan mengoperasikan tambahan sembilan jadwal perjalanan KRL khusus di lintas Rangkasbitung/Parung Panjang/Serpong-Tanah Abang PP mulai besok, Minggu (1/3/2020).

Hal itu diungkapkan oleh Vice President Corporate Communication PT KCI Anne Purba saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (29/2/2020).

Ia mengatakan, penambahan sembilan jadwal perjalanan KRL tersebut sebagai wujud peningkatan layanan bagi pengguna jasa KRL.

"Kesembilan perjalanan KRL tambahan tersebut dioperasikan untuk memenuhi permintaan pengguna jasa di lintas lintas Rangkasbitung/Parung Panjang/Serpong-Tanah Abang PP yang terus meningkat," kata Anne.

Baca juga: Viral Video Masinis Beli Makanan Saat Kereta Berhenti di Perlintasan, Ini Penjelasan PT KAI

Rangkaian kereta

Adapun sembilan jadwal perjalanan KRL tersebut akan beroperasi menggunakan sarana KRL yang terdiri dari 10 kereta dalam satu rangkaian.

Lebih lanjut, kapasitas angkut dapat mencapai kurang lebih 2.500 pengguna pada setiap perjalanannya.

"Sepanjang tahun 2019 total volume penumpang di lintas Rangkas Bitung/Parung Panjang/Serpong-Tanah Abang PP sebanyak 54.774.242 penumpang dengan rata-rata volume penumpang perharinya sebanyak 150.066 penumpang," papar dia.

Sedangkan di tahun sebelumnya, pihaknya mencatat total volume penumpang di lintas tersebut sebanyak 54.175.209 penumpang dengan rata-rata volume penumpang tiap harinya sebanyak 148.425 penumpang.

Anne menjabarkan, penambahan relasi di lintas ini dapat dimanfaatkan pengguna KRL Commuter Line dengan baik.

Selain itu, pengguna juga memiliki tambahan pilihan untuk jadwal keberangkatannya.

"Penambahan ini juga dimungkinkan dengan selesainya pembangunan hall Stasiun Rangkasbitung sehingga dapat melayani pengguna dengan jumlah yang lebih besar," jelas Anne.

Baca juga: Catat, Tiket Kereta Lebaran Bisa Dipesan Mulai 14 Februari 2020

7 buah gate

Adapun hall baru tersebut mempunyai total luas 300 meter persegi dengan ukuran 12 meter x 25 meter.

Di mana luas untuk pelayanan pengguna jasa seluas 265 meter persegi yang dapat menampung 1.060 orang, dengan asumsi per meter perseginya dapat menampung 4 orang.

Sementara itu, untuk fasilitas pelayanan, pihaknya menyiapkan 7 buah gate untuk keluar dan masuk peron Stasiun dan 3 buah mesin C-Vim untuk transaksi pembelian tiket KRL.

"Serta ruang staf untuk pelayanan langsung kepada pengguna jasa yang berada di Stasiun," ujar Anne menjelaskan.

Penataan di sekitar stasiun Rangkasbitung pun hingga saat ini masih terus berlanjut dan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk penataannya.

Baca juga: Viral Mobil Tersambar Kereta Api di Nganjuk, Ini Penjelasannya

Rincian jadwal tambahan

  1. KA 1100: Serpong-Rangkasbitung Berangkat 05:20, Datang 06:36
     
  2. KA 1961: Rangkasbitung-Tanah Abang Berangkat 07:00, Datang 08:52
     
  3. KA 1962: Tanah Abang-Serpong Berangkat 09:05, Datang 09:42
     
  4. KA 1983: Serpong-Tanah Abang Berangkat 10:05, Datang 10:42
     
  5. KA 1984: Tanah Abang-Parung Panjang Berangkat 10:55, Datang 11:47
     
  6. KA 2047: Parung Panjang-Tanah Abang Berangkat 15:40, Datang 16:32
     
  7. KA 2048: Tanah Abang-Rangkasbitung Berangkat 16:45, Datang 18:37
     
  8. KA 2101: Rangkasbitung-Tanah Abang Berangkat 19:30, Datang 21:22
     
  9. KA 2102: Tanah Abang-Serpong Berangkat 21:35, Datang 22:27

Baca juga: Ingin Tukar Tiket Kereta Api Gratis? Berikut Syarat dan Ketentuannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com