Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] 6 Kota di Indonesia Masuk Zona Kuning Virus Corona

Kompas.com - 29/02/2020, 18:06 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Informasi mengenai zona kuning virus corona di Indonesia beredar di media sosial dan pesan berantai di aplikasi percakapan Whatsapp.

Informasi yang mengatasnamakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini menyebutkan enam kota besar di Indonesia masuk dalam zona kuning corona.

Kementerian Kesehatan memastikan informasi ini hoaks atau tidak benar.

Narasi yang beredar

Pesan dan informasi yang beredar menyebutkan enam kota di Indonesia telah masuk dalam zona kuning virus corona.

Keenam kota tersebut adalah Medan, Batam, Jakarta, Surabaya, Bali, dan Manado.

Pesan itu juga mengingatkan masyarakat untuk menyediakan masker dan hand sanitizer di rumah masing-masing.

Selain itu, disarankan agar tidak melakukan berkunjung ke tempat umum dan berwisata.

Berikut bunyi pesan yang beredar.

Info kemkes 6 kota zona kuning corona: Medan, Batam, Jkt, Sby, Bali dan Manado.

Sediakan masker di rumah dan hand sanitizer. Usahakan jangan dl ke tempat umum dan travelling. 

Informasi yang sama juga disebarkan oleh beberapa akun Facebook.

Konfirmasi Kompas.com

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto memastikan bahwa informasi mengenai zona kuning corona di Indonesia tidak benar.

Achmad menegaskan, Kemenkes tidak pernah mengeluarkan informasi tersebut.

Meski demikian, pemerintah meminta kewaspadaan pengawasan di enam kota, yaitu Jakarta, Medan, Batam, Surabaya, Bali, dan Manado.

"Kalau kota-kota itu, kami katakan harus ada kewaspadaan yang lebih tinggi sebagai pintu masuk (kunjungan dari berbagai negara). Itu terdapat bandara internasional juga pelabuhan," kata Achmad, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (28/2/2020).

Peningkatan kewaspadaan ini untuk mencegah dan menangkal penyebaran virus corona.

"Bukan kemudian kotanya diwarnai kuning, merah, hijau enggak lah. Bukan juga kemudian seluruh masyarakat disuruh beli masker. Tetapi pengawasan yang lebih ketat dan peningkatan kewaspadaan," ujar Achmad.

"Misalnya Batam, ada bandara internasional dan pelabuhan laut. Jakarta ada Tanjuk Priok banyak kapal dagang dari China, Korea. Juga Manado dan Bali menjadi destinasi wisata. Itu adalah titik bagaimana cegah tangkal harus diperkuat sebab itu pintu masuk negara," lanjut dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono juga memastikan informasi tersebut tidak benar.

Kemenkes tidak pernah menetapkan zona kuning untuk terkait kewaspadaan wabah virus corona.

Kemenkes juga menyampaikan klarifikasinya melalui akun Instagram @kemenkes_ri, sebagai berikut:

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

????? HOAKS: 6 Kota Zona Kuning Corona ?Kemenkes TIDAK PERNAH mengeluarkan pernyataan tentang '6 kota zona kuning corona'; ?Kemenkes melakukan upaya cegah tangkal COVID-19 di 135 pintu masuk negara (darat, laut, udara), berikut SDM dan peralatannya; ?Jika memiliki gejala penyakit yang berkaitan dengan COVID-19 (demam, batuk, sesak nafas), segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat; ?Jaga selalu kebersihan diri antara lain dengan mempraktikkan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir serta menerapkan etiket batuk/bersin; ??Jangan mudah mempercayai dan menyebarluaskan kabar bohong/hoaks yang tidak jelas isi dan sumbernya; ?Ikuti perkembangan COVID-19 melalui website: kemkes.go.id dan akun media sosial Kemenkes. Apabila ada pertanyaan seputar COVID-19 dapat menghubungi hotline center: 021 5210411 atau 0812 1212 3119. #AntiHoaksKesehatan #WaspadaCOVID19 - Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes -

A post shared by Kementerian Kesehatan RI (@kemenkes_ri) on Feb 28, 2020 at 8:33pm PST

Kemenkes mengingatkan masyarakat untuk mudah percaya dan menyebarluaskan informasi yang tidak jelas isi dan sumbernya.

Perkembangan mengenai Covid-19 dapat diikuti melalui situs web kemkes.go.id dan akun media sosial Kemenkes.

Selain itu, bisa pula menghubungi hotline center 021-5210411 atau 0812 1212 3119.

(Penulis: Dian Erika Nugraheny | Editor: Kristian Erdianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com