Menyembunyikan keanggotaan di Gereja Shincheonji ini biasa karena mereka bukanlah kelompok populer di Korea Selatan.
Mereka juga melihat penyakit sebagai kelemahan.
Hal ini membuat melacak mereka yang telah terinfeksi terbukti sulit. Otoritas kesehatan masih belum bisa melacak beberapa pengunjung gereja.
Baca juga: Kepada Menlu, WHO Minta Indonesia Terus Siaga dengan Sebaran Virus Corona
Kelompok itu sendiri mengatakan mereka sepenuhnya bekerja sama dengan pihak berwenang bahwa telah menyerahkan daftar anggotanya.
Namun pada Selasa (25/2/2020), para pejabat masuk ke salah satu kantor gereja setelah menemukan beberapa nama tidak dimasukkan dalam daftar.
Di antara masyarakat umum, muncul banyak kemarahan dan kesalahan yang diarahkan pada kelompok tersebut. Bahkan, ratusan ribu orang telah menyerukan pembubaran Gereja Yesus Shincheonji.
Lebih dari 552.000 orang telah menandatangani petisi online sejak Sabtu setelah diajukan di situs website kantor presiden Cheong Wa-dae.
"Shincheonji berkontribusi signifikan terhadap peningkatan tajam dalam jumlah pasien di Korea," ujar divisi penyakit menular di Korea University College of Medicine Won Suk-choi.
Kendati begitu, ia juga memperingatkan bahwa situasi yang dialami Korea saat ini dapat terjadi di mana saja di dunia.
Baca juga: Warga Jepang yang Positif Virus Corona Pernah Menginap di Denpasar
Bagaimana reaksi orang Korea Selatan?
Muncul ketakutan di Korea Selatan, terutama bagi orang-orang lanjut usia.
Namun, ada juga penerimaan dan banyak warga Korea Selatan percaya bahwa negaranya telah siap mengatasi wabah ini.
Tenaga medis dan rumah sakit telah siaga selama berminggu-minggu.
Ada briefing dari Pusat Pengendalian Penyakit dua kali sehari di mana para ahli telah memetakan sumber setiap infeksi.
Terdapat juga pesan teks yang memberi tahu warga tentang kasus-kasus yang dikonfirmasi di daerah mereka dan menginformasikan kapan dan di mana mereka berada.
Tidak seperti Hong Kong atau Singapura, sangat sedikit warga Korea Selatan membeli persediaan karena panik.
Namun, ketika toko-toko di Daegu mengumumkan bahwa mereka memiliki persediaan masker, ribuan orang mengantri berjam-jam dengan harapan bisa mendapatkannya.
Baca juga: Jokowi Minta Perbanyak Acara di Daerah Wisata yang Terdampak Virus Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.