Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona, Kapal Diamond Princess dan Permintaan Maaf Menkes Jepang...

Kompas.com - 23/02/2020, 20:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato meminta maaf setelah seorang wanita yang diperbolehkan meninggalkan kapal pesiar dinyatakan positif virus corona.

Wanita berusia 60-an tahun tersebut turun dari kapal Diamond Princess pada Rabu (19/2/2020) setelah masa karantina selesai.

Namun, setelah mengikuti pengujian di Prefektur Tochigi, sebelah utara Tokyo, hasilnya menunjukkan positif.

Baca juga: Mengenal Kapal Diamond Princess yang Dikarantina karena Virus Corona...

Pada konferensi pers, Sabtu (22/2/2020) malam, Kato menyebut sebanyak 23 orang yang turun pada hari Rabu (19/2/2020) dan Kamis (20/2/2020) belum menjalani tes ulang sejak awal 5 Februari.

Kementerian juga telah menghubungi mereka untuk pengujian ulang.

"Kami sangat meminta maaf atas situasi yang disebabkan oleh pengawasan kami," kata Kato, dilansir dari Reuters (23/2/2020).

"Kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan, seperti cek ganda untuk mencegah kejadian itu terulang," sambungnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan bahwa pemerintah perlu segera mempersiapkan ketentuan medis untuk mencegah penyebaran virus semakin meluas.

Ia juga menginstruksikan Menteri Kesehatan Kato untuk merumuskan kebijakan komprehensif guna mencegak penyebaran infeksi.

Kapal pesiar yang membawa sekitar 3.700 penumpang dan awak tersebut telah menjalani masa karantina pada 3-19 Februari di Yokohama.

Baca juga: Korea Selatan Umumkan Kematian Kedua akibat Virus Corona

Karantina penumpang

Keputusan pemerintah Jepang untuk mengkarantina penumpang di atas kapal sendiri menuai sorotan dari sejumlah pihak.

Banyak pihak menganggap jika karantina tersebut tak cukup efektif dalam menghentikan penyebaran virus.

Jumlah kasus virus corona di Jepang bertambah menjadi 770 pada hari Minggu, termasuk 634 penumpang kapal pesiar Diamond Princess.

Di antara kasus-kasus baru yang terjadi di Jepang menimpa seorang anak di bawah 10 tahun di Hokkaido.

Selain itu, seorang petugas karantina di Bandara Hokkaido juga dinyatakan positif virus corona pada Sabtu (22/2/2020) kemarin.

Di tempat lain, enam gerbang tol di Nagayo ditutup setelah seorang pekerja dinyatakan positif virus yang bermula di kota Wuhan itu.

Operator jalan juga meminta para karyawan agar tetap tinggal di rumah.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS telah menaikkan travel advisory ke Jepang menjadi level 2 (skala 4) pada Sabtu (22/2/2020) kemarin.

Baca juga: Mengenal Kota Daegu, Tempat Sebagian Besar Kasus Corona di Korea Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com