Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deposit Botol, Cara Norwegia Atasi Sampah Plastik...

Kompas.com - 15/02/2020, 20:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber AFP

KOMPAS.com - Salah satu persoalan serius terkait isu lingkungan adalah sampah plastik

Tahun lalu, pada paus dan lumba-lumba mati ditemukan isi perut yang dipenuhi sampah plastik. Atau, kura-kura yang hidungnya tersumbat sedotan. Kasus-kasus temuan ini menjadi perhatian publik.

Penggunaan yang tidak terkontrol serta ketidakmampuan dalam mengelola plastik merupakan salah satu penyebab pencemaran lingkungan ekstrem.

Tak hanya merusak ekosistem, sampah plastik yang juga bisa mengancam 'kesehatan' bumi.

Di saat banyak negara yang menyalahkan plastik atas permasalahan saat ini, Norwegia menyoroti perilaku manusia dalam menggunakan plastik.

Dengan pola pikir demikian, negara dengan Ibu Kota Oslo itu menganggap plastik sebagai barang yang berharga.

Dikutip dari AFP, Kamis (13/2/2020), Norwegia telah menerapkan sistem deposit untuk mendaur ulang hampir semua botol plastiknya.

Baca juga: Kirim 150 Kontainer Sampah Plastik, Malaysia Tegaskan Tak Bakal Jadi Tempat Pembuangan

Dengan mengandalkan mesin yang ditempatkan di sebagian besar supermarket, pengunjung yang memasukkan botol ke dalam mesin itu akan mendapat tiket yang bernilai 3,25 euro.

"Anda harus menyingkirkan botol-botol itu. Jadi sebaiknya Anda melakukannya dengan cerdas," kata seorang wanita berusia sekitar 70 tahun.

Pelanggan hanya akan membayar beberapa sen tambahan ketika mereka membeli minuman botol dan uang itu akan dikembalikan ketika mereka memasukkan botol kosong ke dalam mesin deposit.

"Ketika Anda memiliki deposit dalam botol kosong, Anda telah memberitahu konsumen bahwa mereka membeli sebuah produk, tapi mereka hanya meminjam kemasannya," kata Kjell Olav Maldum, kepala perusahaan pengelola skema deposit.

Konsep pengembalian botol plastik kosong ini telah diterapkan secara luas.

Bahkan, mereka telah memiliki kosa kata baru dalam bahasa Norwegia untuk menyebut aktivitas itu, yaitu a pante.

Baca juga: Wali Kota Salatiga Susun Aturan untuk Kurangi Sampah Plastik

Saat ini, Norwegia menjadi negara dengan tingkat daur ulang sebesar 97 persen atau 10 tahun lebih cepat dari target Uni Eropa pada 2029.

Jumlah itu sebanding dengan 60 persen angka daur ulang di Perancis dan Inggris.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com