Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Over Kapasitas Lapas, Masalah yang Tak Kunjung Selesai...

Kompas.com - 15/02/2020, 07:17 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Over kapasitas lembaga pemasyarakatan masih menjadi masalah utama di lingkungan lapas di Indonesia.

Masalah ini kerap memicu persoalan-persoalan baru yang berpotensi menelan korban jiwa, seperti kerusuhan dan kericuhan.

Terbaru, terjadi kerusuhan di Rutan Kelas II B Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada Rabu (12/2/2020).

Kepala Rutan Simon Bangun menyebutkan, penyebab kerusuhan salah satunya ada kelebihan kapasitas.

Simon mengatakan, rutan yang hanya diperuntukkan 145 warga rutan itu diisi oleh 410 orang.

Sementara, penjaga lapas hanya berjumlah 9 orang.

Bagaimana melihat persoalan over kapasitas lapas yang tak kunjung usai ini?

Baca juga: Humas Kemenkumham: Semua Lapas dan Rutan di Sumut Alami Over Kapasitas

 

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) menilai, banyak faktor yang menjadi penyebab masalah over kapasitas.

Menurut peneliti ICJR Genoveva Alicia, salah satunya, terpidana kasus narkotika yang mendominasi jumlah tahanan yang ada di Indonesia.

Sementara, pendekatan yang dilakukan pemerintah terhadap terpidana kasus narkotika cendering punitif atau lebih condong pada pemenjaraan.

"Hampir 50 persen dari penghuni rutan lapas kita yang ada saat ini dari kasus narkotik," kata Genoveva kepada Kompas.com, Jumat 914/2/2020).

"Karena kebijakan kita pendekatan terhadap tindak pidana narkotika cenderung punitif, sehingga banyak kemudian yg pengguna masuk jg ke penjara," lanjut dia.

Genoveva juga menyoroti penerapan hukuman non-penjara yang masih sangat minim.

Pasalnya, aturan terkait pemidanaan non-penjara banyak yang belum diperbarui dan belum lengkap.

Dengan kondisi ini, penjara seakan menjadi satu-satunya opsi untuk menghukum seorang pelaku kejahatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com