Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona, Jumlah Korban, Tanggapan Menkes Terawan dan Instruksi Jokowi

Kompas.com - 12/02/2020, 07:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Tiga kasus lain adalah seorang karyawan gereja yang bekerja di Siu Sai Wan, seorang warga yang tinggal di Po Lam Estate dan seorang warga di Tuen Mun. Ketiganya tak terhubung dengan kasus-kasus lain.

Penjelasan 3 Pejabat Wuhan 

Satuan tugas khusus yang mengkaji upaya pencegahan virus di Wuhan, Provinsi Hubei memanggil tiga pejabat setempat untuk pertemuan darurat dan merinci kegagalan mereka dalam menghadapi wabah.

Wakil Wali Kota Wuhan, Chen Xiexing dan dua kepala distrik kota yakni Lin Wenshu dan Yu Song adalah yang dipanggil untuk pertemuan itu.

Pejabat yang diketemukan lalai akan dimintai pertanggungjawaban.

Baca juga: Menkes: Tak Ada yang Ditutup-tutupi soal Corona

Tanggapan Menkes Terawan

Terkait dengan ketiadaan virus corona yang sampai hari ini belum terdeteksi di Indonesia, Menteri Kesehatan menilai seharusnya hal itu tak perlu dipertanyakan.

Menurutnya pemerintah telah waspada dengan melakukan pencegahan dan deteksi terhadap orang-orang yang diduga terpapar virus.

"Kita semua waspada tinggi, melakukan hal-hal yang paling level kewaspadaannya paling tinggi, dan peralatan yang dipakai juga peralatan internasional," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Kantor TNP2K, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).

"Kalau tidak (ada temuan virus corona) ya justru disyukuri, bukan dipertanyakan. Itu yang saya tak habis mengerti, kita justru harus bersyukur Yang Maha Kuasa masih memberkahi kita," lanjut dia.

Menkes Terawan menanggapi penelitian Ahli Harvard yang mengkhawatirkan kemungkinan virus corona di Indonesia sebetulnya sudah menyebar, akan tetapi mungkin tak terdeteksi di Indonesia.

"Itu namanya menghina, wong peralatan kita kemarin di fix-kan dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS). Kita menggunakan kit-nya dari AS," ujar dia.

Terawan bahkan menantang ahli Harvard untuk datang ke Indonesia dan melihat langsung alat deteksi virus corona yang dimiliki Kemenkes.

"Ya Harvard suruh ke sini, lah. Saya buka pintunya untuk melihat," ujarnya.

Terawan pun mempersilahkan WHO untuk melihat pengecekan yang dilakukan Indonesia dengan alat yang dimiliki.

"Kita terbuka kok, nggak ada yang ditutup-tutupi. Tapi kalau disuruh compare ke negara lain itu namanya ada MTA, material transfer agreement-nya. Tidak boleh material itu dibawa keluar, ada perjanjian luarnya," tutur dia.

Baca juga: Menkes: Ahli Harvard Suruh ke Sini, Lihat Langsung Alat Deteksi Corona

Jokowi instruksikan penanganan virus corona

Saat membuka Sidang Kabinet Paripurna yang dihadiri seluruh Menteri dan Kepala Lembaga di Istana Bogor Jokowi meminta kepada jajarannya untuk memberikan perkembangan terbaru kepada media massa terkait penanganan virus corona.

"Saya minta agar penyampaian ke media, pagi, siang, malam, terus dilakukan. Sehingga informasi betul-betul konkret, ada fakta-faktanya," kata Jokowi.

Ia meyakini apabila pemerintah terus mengonfirmasi perkembangan terkait penanganan virus corona, maka tak akan ada keraguan yang datang dari dunia internasional.

"Sehingga persepsi yang ada di luar kepada pemerintah Indonesia betul-betul sangat serius dalam menangani ini," kata dia.

 Baca juga: Mendagri Sebut Wisata di Bali Tak Terpengaruh Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com