Seorang pemandu wisata asal Malaysia Jeremy Mak mengatakan, ia sudah melihat pembatalan dan penurunan pemesanan perjalanan karena orang-orang seluruh dunia takut melakukan perjalanan ke Asia.
"Ini akan menjadi beberapa bulan yang sulit bagi industri pariwisata. Pemandu wisata yang berbahasa China akan mengalami musibah dalam hal pekerjaan, setidaknya sampai April, bahkan bisa lebih lama lagi," kata Mak.
Baca juga: Wabah Virus Corona, Apakah Pemerintah Akan Hentikan Pengiriman TKI ke Negara Terdampak?
Thailand yang menjadi tujuan paling favorit wisatawan China melaporkan adanya penurunan besar jumlah kunjungan wisatawan asing.
The Asian Post (4/2/2020) memberitakan, wisatawan China diperkirakan akan turun sebanyak 80 persen dalam empat bulan pertama tahun ini.
Otoritas Pariwisata Thailand mengatakan, penurunan itu dapat menyebabkan hilangnya pendapatan sekitar 3,1 juta dollar AS.
Sebagai informasi, wisatawan China telah menyumbang 13,6 juta dollar AS bagi pariwisata Thailand dan berkontribusi sekitar 20 persen dari total PDB Negara Gajah Putih itu.
Tak hanya kehilangan wisatawan asing, wisatawan domestik pun banyak yang menunda rencana perjalanan mereka karena virus corona.
Kondisi serupa juga dialami oleh Singapura.
Direktur Komunikasi Pemasaran Dynasti Travel, Alicia Seah mengatakan terjadi penurunan yang begitu drastis dan berpotensi akan mengalami kerugian 40-50 persen pada semester pertama tahun 2020.
"Mereka tidak mau mengambil risiko dan menghindari datang ke Singapura selama Februari dan Maret," kata Alicia, dikutip dari SCMP (9/2/2020).
Ekonom DBS Irvin Seah memperkirakan, Singapura berpotensi kehilangan satu juta wisatawan akibat virus corona ini.
Sehingga potensi pemasukan 719 juta dollar AS dari sektor wisata akan terancam hilang.
Baca juga: Imbas Virus Corona, Ini Kebijakan Citilink soal Refund Tiket
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Wishnutama Kusubandio memprediksi kerugian pariwisata akibat penutupan penerbangan dari dan ke China sekitar 4 juta dollar AS.
Menurutnya, jumlah kedatangan wisatawan China ke Indonesia dalam setahun sekitar 2 juta orang.
Di Eropa, kunjungan pelancong China ke negara-negara Benua Biru itu mencapai 3 juta kunjungan pada paruh pertama 2019.
"Jelas negara-negara seperti Yunani dan Perancis akan paling terpukul. Penurunan pariwisata ini dapat menambah melemahnya permintaan domestik, menambah masalah, khususnya dari sektor manufaktur," kata Kepala Ekonomi ING Carsten Brzeski, dilansir dari CNBC (7/2/2020).
Baca juga: Menkes: Belum Ada Virus Corona Terdeteksi Harusnya Bersyukur, Bukan Dipertanyakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.