Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pemerintah Pilih Batik Air untuk Evakuasi WNI dari Wuhan

Kompas.com - 01/02/2020, 19:32 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Proses evakuasi WNI dari Wuhan, China, telah dilakukan pada Sabtu (01/02/2020) sekitar pukul 12.00 waktu Indonesia Barat.

Pesawat yang digunakan untuk mengangkut para WNI adalah pesawat Batik Air Airbus A330-300CEO.

Mengapa pemerintah memilih menggunakan Batik Air, bukan maskapai lainnya atau pesawat milik TNI?

Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, alasan dipilihnya Batik Air untuk mengevakuasi WNI dari Wuhan merupakan pesawat berbadan besar yang bisa sekali angkut.

“Yang digunakan pesawat berbadan besar yang bisa sekali angkut dan lebih terbantu karena maskapai tersebut mempunyai jalur penerbangan ke kota wuhan,” ujar Teuku saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (01/02/2020).

Baca juga: Perjuangan Dokter di Wuhan, Dipukuli hingga Pakai Popok Dewasa

“Maskapai yang lain tidak mempunyai rute penerbangan ke Wuhan,” kata dia.

Pesawat Batik Air digunakan dengan sistem sewa.

Sementara itu, Corporate Communications Strategic Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, Airbus 330-300CEO merupakan satu-satunya pesawat berbadan lebar (wide body) yang dioperasikan Batik Air sejak Desember 2019.

"Kalau di Indonesia sudah ada beberapa maskapai yang mengoperasikan, salah satunya Lion Air ada 3 pesawat serupa," kata Danang, dikutip dari pemberitaan Kompas.com

Danang menyebutkan, Airbus 330-300CEO telah didukung dengan peralatan khusus yang dapat menyaring udara di dalam pesawat sehingga lebih aman untuk semua pihak yang akan terlibat dalam penerbangan tersebut.

Pesawat yang akan mengevakuasi WNI di Wuhan ini terdiri dari tim yang terdiri dari puluhan orang mulai dari kru batik air, petugas dari Kementerian Kesehatan hingga TNI.

Ada 250 WNI yang tersebar di Provinsi Hubei. Mereka nantinya akan dikumpulkan dan dijemput di Bandara Kota Wuhan.

Baca juga: Setelah Jemput WNI di Wuhan, Pesawat Batik Air Akan Disemprot Cairan Disinfektan

Proses evakuasi ini dilakukan setelah Indonesia mendapatkan kepastian bahwa Indonesia mendapatkan izin dari China untuk menjemput warganya di Hubei.

WNI yang dipulangkan dari Wuhan rencananya akan diisolasi terlebih dahulu di Natuna, Kepulauan Riau.

Hal itu dilakukan untuk memastikan mereka terbebas dari virus corona.

Natuna sendiri dipilih karena lokasi isolasi jauh dari pemukiman penduduk.

Selain itu, Natuna merupakan pangkalan militer yang memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola tiga matra TNI.

Natuna juga memiliki landasan pacu pesawat yang berdekatan dengan lokasi isolasi.

Terkait dengan virus corona sendiri Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah resmi mengumumkan status darurat atas kasus virus corona yang telah menyebar ke luar China.

Saat ini, ada 25 negara yang mengonfirmasi temuan kasus virus corona di negaranya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com