Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Dokter di Wuhan, Dipukuli hingga Pakai Popok Dewasa

Kompas.com - 01/02/2020, 14:31 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Korban meninggal akibat virus corona melonjak menjadi 259 orang pada Sabtu (01/02/2020) dengan 11.943 kasus.

Sebelumnya, Jumat (31/01/2020) korban masih 213 orang dan 9.816 kasus.

Dari banyaknya kasus itu, sejumlah 11.791 kasus berada di daratan China.

Banyaknya pasien mengakibatkan tenaga medis di banyak rumah sakit di Wuhan overworked (terlalu banyak bekerja).

Dilansir dari South China Morning Post (01/02/2020), para dokter di Wuhan mengalami banyak hal tidak mengenakkan, mulai dari overworked, dipukuli keluarga pasien hingga kekurangan persediaan medis.

Tidak pulang 2 minggu

Seorang dokter di rumah sakit Wuhan mengatakan dia tidak pulang selama 2 minggu.

Bahkan selama shift tengah malam baru-baru ini, dia memiliki 150 pasien yang mengantre di klinik rawat jalan.

Dokter dan perawat bekerja tanpa henti, shift malam penuh, dan mereka dikelilingi oleh pasien yang batuk sepanjang malam.

Para dokter juga harus menjalankan banyak tes pada pasien.

Sementara itu di RS Union Wuhan bekerja 15-16 jam sehari.

"Semua pasien gelisah. Beberapa menjadi putus asa setelah menunggu berjam-jam dalam cuaca dingin," kata seorang dokter.

Baca juga: Viral Video Masker Bedah Direbus untuk Tangkal Penularan Virus Corona

Dipukuli keluarga pasien

Pada Rabu (29/01/2020), 2 dokter di Fourth Hospital Wuhan dipukuli oleh anggota keluarga pasien dengan pneumonia yang disebabkan oleh virus.

Dikutip dari Beijing Youth Daily melalui SCMP, salah satu pakaian pelindung dokter robek di zona terinfeksi.

Seorang dokter yang tidak ingin disebut namanya mengatakan, emosi keluarga pasien semakin tinggi karena rumah sakit telah berjalan pada kapasitas maksimum sejak awal Januari.

Kaernanya, banyak yang tidak mendapatkan kamar.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com