KOMPAS.com – Dampak merebaknya virus corona dalam beberapa pekan terakhir diprediksi memengaruhi kondisi perekonomian China.
Saat ini perekonomian China yang mulai melemah diperkirakan akan menghadapi pukulan besar.
Berbagai langkah pengendalian virus, dipandang oleh beberapa peneliti akan mempengaruhi kuartal pertama capaian ekonomi dengan potensi berefek jangka panjang.
Ekonom China Huang Yiping, mantan penasihat komite kebijakan moneter bank sentral China, mengatakan bahwa, berdasarkan contoh SARS, masih terlalu dini untuk menganalisis sepenuhnya dampak ekonomi virus corona.
“Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 telah menurun secara signifikan, dari 6,4 persen pada kuartal pertama menjadi 6,0 persen pada kuartal ketiga. Pendapat umum bahwa kuartal keempat akan turun di bawah 6,0 persen,” tulis Huang dalam sebuah artikel dikutip dari South China Morning Post, Selasa (28/1/2020).
Baca juga: 5 Jawaban Soal Virus Corona, dari Adakah Obatnya hingga Efektifkah Pemeriksaan di Bandara?
Menurutnya kuartal keempat sebetulnya memiliki tanda-tanda ekonomi stabil akan tetapi terjadinya epidemi menyebabkan pertumbuhan ekonomi akan kembali menurun.
Kondisi itu dinilai akan mempengaruhi kehidupan warga ekonomi menengah ke bawah.
Adapun catatan Oxford Economics menyebut dampak ekonomi karena virus corona ini diperkirakan tak akan separah dibanding era SARS, setidaknya untuk saat ini.
Hal itu dinilai karena adanya tanggapan yang cepat dan transparansi yang lebih tinggi mengenai jumlah korban dan penanganannya.
"Waktu reaksi yang lebih cepat oleh otoritas China kali ini, dengan peningkatan transparansi dan tindakan tegas yang diambil baru-baru ini, tentu membantu dalam mengurangi dampak pada kesehatan masyarakat, kepercayaan dan ekonomi," kata Oxford Economics sebagaimana dilansir dari SCMP.
Baca juga: Korban Terus Bertambah, Bagaimana Efek Virus Corona pada Tubuh?
Sementara itu, sebuah kelompok riset Plenum yang berfokus pada China menyebut, pertumbuhan ekonomi Negara Tirai Bambu bakal melambat sebanyak 4 poin dari presentase pada kuartal pertama.
Perpanjangan masa libur tahun baru menurut pengamat juga bisa memangkas dua poin presentase dari keseluruhan output kuartal pertama.
Langkah penangan virus di mana isolasi yang dilakukan terhadap 14 kota di Provinsi Hubei termasuk Wuhan mengakibatkan semua transportasi masuk dan keluar dibatalkan misalnya mengakibatkan ekonomi turun 1,5 poin.
Perubahan sektor transportasi tersebut akan membawa dampak pada pariwisata, transportasi, ritel dan catering di seluruh negeri yang bisa menyumbang 0,4 persen dampak ekonomi menurut mereka.
Selain itu, volume transportasi kereta api dan maskapai turun 40 persen pada hari pertama tahun baru Imlek.
Baca juga: Merebaknya Virus Corona, Apakah Bisa Memengaruhi Ekonomi Global?