Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percaya China Bisa Atasi Virus Corona, WHO: Tak Perlu Evakuasi Warga Asing dari Wuhan

Kompas.com - 28/01/2020, 16:47 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekjen World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyarankan agar warga negara asing tak perlu ditarik dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Kota Wuhan merupakan pusat penyebaran virus corona yang pertama kali terdeteksi pada 31 Desember 2019.

Pernyataan tersebut keluar setelah Tedros mengadakan pertemuan dengan para pejabat China, Selasa (28/1/2020).

Dikutip dari SCMP (28/1/2020), Tedros mengatakan bahwa WHO memiliki kepercayaan penuh pada langkah-langkah pencegahan yang telah dilakukan China untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Baca juga: 5 Jawaban Soal Virus Corona, dari Adakah Obatnya hingga Efektifkah Pemeriksaan di Bandara?

Dengan bertambahnya 1.771 kasus baru yang dikonfirmasi pada Selasa, WHO menyadari adanya rencana beberapa negara untuk mengevakuasi warganya dari Wuhan.

Kendati demikian, WHO menyarankan untuk tidak melakukannya.

Tedros juga meminta masyarakat tidak perlu bereaksi secara berlebihan dan harus tetap tenang.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menuturkan, China akan terus bekerja sama dengan WHO dan internasional secara transparan.

"Dengan kepemimpinan yang kuat dari Presiden Xi Jinping serta pengalaman dalam menangani SARS, kami menangani epidemi ini dengan tindakan lebih kuat dan lebih cepat," kata Wang.

"Kami benar-benar yakin bahwa kami memiliki kemampuan dan sumber daya untuk mengalahkan epidemi ini," sambungnya.

Meski WHO telah mengeluarkan pernyataan itu, sejumlah negara telah merencanakan evakuasi warganya dari Kota Wuhan.

Baca juga: Korban Terus Bertambah, Bagaimana Efek Virus Corona pada Tubuh?

Jepang, AS, Korsel dan Jerman

Jepang mengumumkan akan mengirim penerbangan ke Wuhan pada Selasa malam untuk mengevakuasi warganya.

Sementara Amerika Serikat juga telah mempersiapkan untuk membawa warganya dari Wuhan.

Departemen Luar Negeri AS telah merencanakan penerbangan pada Selasa malam, tetapi tak dijelaskan apakah pesawat tersebut akan mendarat sesuai jadwal.

Baik Korea Selatan maupun Jerman juga berniat menerbangkan warganya minggu ini.

Korea Selatan sendiri berencana mengirim pesawat ke Wuhan pada Kamis dan Jumat (30-31/1/2020) untuk menerbangkan warganya yang terkurung di Wuhan.

"Kami secara sukarela mengambil tindakan, seperti mengirim pesawat pada tanggal 30 dan 31 Januari untuk warga Korea Selatan yang tinggal di Wuhan dan ingin kembali," kata Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-Kyun.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan Jerman sedang mempertimbangkan untuk mengevakuasi warganya.

Perancis, Spanyol dan Russia juga sebelumnya telah berkoordinasi dengan pemerintah China untuk melakukan langkah yang sama.

Baca juga: Rekap Perkembangan Virus Corona Wuhan dari Waktu ke Waktu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com