KOMPAS.com - Otoritas Kesehatan China terus berupaya untuk menahan penyebaran virus corona yang telah meluas hingga ke luar negeri sejak pertama kali terdeteksi di pusat kota Wuhan, lebih dari sebulan lalu.
Di waktu yang sama, ada sejumlah pertanyaan yang kemudian muncul terkait dengan virus corona di Wuhan ini.
Asal dan penyebab virus corona baru yang disebut mirip SARS ini pun turut serta menambah daftar panjang pertanyaan seputar virus ini.
Melansir South China Morning Post, berikut adalah beberapa di antaranya:
Ya. Virus corona Wuhan dapat ditularkan antara manusia.
Minggu lalu, seorang ahli SARS di China mengonfirmasi bahwa penularan virus corona Wuhan dari manusia satu ke manusia lainnya dapat terjadi.
Konfirmasi terkait dengan penularan antar manusia telah didukung oleh penelitian medis, termasuk satu jurnal yang dipublikasikan dalam jurnal medis The Lancet.
Sementara, para ahli tengah mencoba untuk mengukur seberapa mudah virus tersebut dapat menular antar manusia, termasuk jika penularan lewat udara dapat terjadi.
Menteri Komisi Kesehatan Nasional Wuhan, Ma Xiaowei mengatakan bahwa tidak seperti SARS, virus corona dapat menular dalam periode inkubasi yang bisa berlangsung hingga 14 hari.
Ia juga menambahkan bahwa orang-orang yang terinfeksi virus ini mungkin tidak akan menunjukkan gejala tertentu. Sedangkan risiko selanjutnya dari potensi mutasi virus masih belum diketahui.
Baca juga: 106 Orang Meninggal, 16 Negara Ini Konfirmasi Terinfeksi Virus Corona
Tidak. Sejauh ini belum ada obat yang terkonfirmasi dapat menyembuhkan pasien dari virus corona.
Para ilmuwan belum menemukan obat yang secara efektif dapat menyembuhkan jenis virus corona baru tersebut.
Sejauh ini, kematian paling banyak akibat virus ini dialami oleh lansia maupun paruh baya dengan riwayat penyakit kesehatan yang telah dimiliki sebelumnya.
Sebelumnya, Komisi Kesehatan Beijing telah mengatakan bahwa mereka akan menggunakan obat retroviral HIV untuk pasien yang terinfeksi virus corona.
Sementara, pihak Institut Kesehatan Nasional AS mengatakan bahwa mereka akan mengembangkan vaksin untuk virus corona yang akan diujicobakan dalam tiga bulan.