Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akui Tak Kuat Gaji Putra Mahkota UEA, Ini Profil Mohamed bin Zayed

Kompas.com - 18/01/2020, 17:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo telah memberi kepercayaan kepada Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed (MBZ) untuk menjadi Ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru.

Posisi Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru juga diisi oleh dua nama lain, yaitu Masayoshi Son dan Tony Blair.

Nantinya, mereka akan berperan dalam memberi masukan dan nasehat, mempromosikan serta membangun kepercayaan investor global agar mau berinvestasi di Indonesia. 

Presiden Joko Widodo menyatakan, para tokoh internasional yang menjadi Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru tak akan mendapat gaji dari pemerintah RI. Jokowi mengaku Indonesia tak akan kuat jika harus menggaji tokoh-tokoh kaya raya itu. 

Dia menyebutkan, kekayaan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) itu mencapai 1,4 triliun dollar AS. "Enggak kuat menggaji beliau, 1,4 triliun dollar AS bayangin saja," kata Jokowi akhir pekan lalu. 

Lantas, siapa sosok Mohamed bin Zayed?

Profil Mohamed bin Zayed (MBZ)

Mohamed bin Zayed merupakan Putra Mahkota Abu Dhabi sekaligus menjadi Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arabn (UEA).

Ia adalah putra Sheikh Zayed bin Sultan al-Nahyan, yang disebut sebagai Bapak Bangsa dan Presiden pertama UEA.

Dikutip dari laman resmi kantor kerajaan, Pangeran MBZ mengenyam pendidikan di al-Ain dan Abu Dhabi hingga usia 18 tahun.

Pada tahun 1979, ia bergabung dengan Akademi Militer Kerajaan Sandhurst, tempat pendidikan militer yang prestisius di Britania Raya.

Baca juga: Tony Blair, Mantan Perdana Menteri Inggris yang Jadi Anggota Dewan Pengarah Ibu Kota Baru

Di tempat itu, MBZ belajar menggunakan armour, menerbangkan helikopter, terjun payung, dan sejumlah aktivitas militer lainnya.

Setelah lulus pada April 1979, ia pulang ke UEA untuk bergabung dengan kursus pelatihan perwira di Sharjah UEA.

Setelah itu, ia dipercaya memegang sejumlah peran dalam militer UEA, mulai dari Perwira Pasukan Amiri (pasukan keamanan elit UEA), pilot di Angkatan Udara UEA, hingga sebagai Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA.

Pangeran MBZ juga memegang peran politik dan ekonomi di tingkat Emirat dan tingkat Federal.

Ia dikenal dengan komitmennya yang besar untuk meningkatkan standar pendidikan di Abu Dhabi.

Harapannya adalah agar pendidikan di Abu Dhabi setara dengan standar internasional yang terbaik.

Sejak menjabat sebagai Ketua Dewan Pendidikan Abu Dhabi, MBZ terus menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga pendidikan kelas dunia.

Di bidang bisnis, Pangeran MBZ menjabat sebagai Vice Chairman Abu Dhabi National Oil Company dan Chairman Mubadala Investment Company.

100 orang paling berpengaruh 

Pada 2019 lalu, Mohamed bin Zayed juga masuk ke dalam daftar 100 orang paling berpengaruh versi majalah Time.

Ia juga dinobatkan sebagai "Pemimpin Arab Paling Hebat" (Most Remarkable Arab Leaders) 2019 versi Russia Today.

Pemilihan itu dilakukan berdasarkan pungutan suara 9 hari yang berakhir pada 31 Desember 2019 dengan jumlah partisipan 13.880.968 orang.

Ia memperoleh 68,6 persen suara, mengalahkan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman yang hanya memperoleh 15,6 persen suara.

Sementara itu, pada 1981, MBZ menikah dengan Sheikha Salama binti Hamdan al-Nahyan dan dikaruniai sembilan anak.

Empat putranya adalah Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Shekh Theyab bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Sheikh Hamdan bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, dan Sheikh Zayed bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan.

Sementara lima putrinya adalah Sheikha Mariam binti Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Sheikha Shamsa binti Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Sheikha Fatima binti Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Sheikha Shamma binti Mohamed bin Zayed Al Nahyan, dan Sheikha Hassa binti Mohamed bin Zayed Al Nahyan.

Baca juga: Profil Masayoshi Son, Dewan Pengarah Ibu Kota Baru Berharta Rp 295,4 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com