Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adakah Dampak Erupsi Gunung Taal di Filipina Bagi Indonesia ?

Kompas.com - 14/01/2020, 17:18 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gunung Berapi Taal, yang berlokasi sekitar 37 mil (60 kilometer) selatan ibukota Manila di Pulau Luzon, meletus pada hari Senin (13/01/2020).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bahwa wilayah Indonesia tak terkena dampak abu vulkanik erupsi Gunung Taal yang terjadi di Filipina sejak Minggu (12/01/2020).

“Belum ada (dampak). Arah angin ke Utara-Timur ke arah Samudera Pasifik. BMKG juga mengkonfirmasi bahwa debu tidak mengarah ke wilayah Indonesia,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Agus Wibowo dihubungi Kompas.com, Senin (13/01/2020).

Senada dengan Agus, Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Indra Gustari juga mengkonfirmasi kemungkinan kecil adanya dampak erupsi ke Indonesia.

"Kalau melihat letusannya sampai saat ini, kecil kemungkinan dampak langsung ke Indonesia," kata Indra dihubungi Kompas.com, Selasa (14/01/2020).

Baca juga: Gunung Taal di Filipina, Salah Satu Gunung Berapi Terendah di Dunia

Penerbangan Indonesia aman

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG Agus Wahyu Raharjo menyampaikan sampai dengan saat ini letusan Gunung Taal tak ada pengaruhnya pada penerbangan di Indonesia.

"Belum ada pengaruhnya pada penerbangan di Indonesia karena cukup jauh dari Indonesia, pola angin dari timur laut, sebaran abu vulkanik bergerak ke arah barat daya," kata Agus saat dihubungi Kompas.com Selasa (14/01/2020).

Agus juga menyampaikan seandainya Gunung Taal kembali mengalami letusan, kemungkinan besar Indonesia tetap aman.

"Kalau terjadi letusan lagi dari pola sebaran tadi Indonesia masih aman," kata dia.

Diberitakan CNN (14/01/2020) Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (PHIVOLCS) telah meningkatkan level ke tingkat siaga menjadi empat yang berarti “letusan eksplosif” dapat terjadi beberapa jam atau hari mendatang.

Joseph Michalski, direktur divisi Ilmu Bumi dan Planet di Universitas Hong Kong menyampaikan apabila kembali meletus, abu yang membawa pecahan kaca mikroskopis berpotensi dibawa 100 kilometer (62 mil) atau lebih yang bisa mencemari pasokan udara dan air.

Michalski mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan seberapa besar letusan yang akan terjadi.

Baca juga: Gunung Taal di Filipina Meletus, Turis: Pengalaman Sekali Seumur Hidup

Namun, gunung berapi kecil ini berdasarkan riwayatnya tetap memiliki potensi bahaya. Hal itu karena lokasi Gunung Taal di danau yang bisa menimbulkan interaksi magma dengan air yang bisa membuat letusan gunung berapi jauh lebih eksplosif.

Berdasarkan laporan otoritas resmi Filipina kolom abu teramati dengan ketinggian sekitar 1 kilometer dari kawah utama

Pihak Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina menyebut abu erupsi jatuh ke wilayah yang paling dekat dengan kawah meliputi Tagaytay, Batangas dan Cavite.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com