Di pihak lain, Iran membantah semua tuduhan itu dan menuding pihak Barat berusaha melancarkan perang psikologi.
Baca juga: Iran, Amerika Serikat, dan Potensi Perang Dunia Ketiga...
Melalui juru bicaranya, Ali Rabiei, Iran meminta Kanada memberikan informasi intelijen untuk membuktikan klaimnya itu.
Iran juga mendesak Boeing untuk mengirim timnya guna ikut dalam proses penyelidikan.
Menurut otoritas penerbangan sipil Iran, pesawat telah berbalik arah setelah mengalami masalah.
"Pesawat itu, yang pada mulanya menuju ke barat untuk meninggalkan zona bandara, berbelok ke kanan menyusul terjadinya masalah dan berusaha kembali ke bandara pada saat kecelakaan," kata Otoritas Penerbangan Sipil Iran, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (9/1/2020).
Meski telah terjadi masalah, pilot tidak mengirim pesan radio tentang keadaan pesawat yang tak biasa.
Pada akhirnya, Iran pun mengakui bahwa mereka tidak sengaja menembak jatuh pesawat Boeing 737 milik Ukraina.
Menurut pengakuan pejabat lokal, pesawat tersebut masuk ke area sensitif militer dan dikira sebagai pesawat musuh.
Hal itu terjadi karena Iran tengah bersiaga terhadap kemungkinan adanya serangan balasan dari AS.
Iran berjanji akan melakukan perbaikan, terutama mengagendakan pembaruan untuk mencegah insiden serupa terulang kembali.
Baca juga: Mengenal Pesawat Boeing 737-800 yang Jatuh di Iran
(Sumber: Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.