Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Surut, Waktunya Rapikan Tanaman

Kompas.com - 05/01/2020, 16:41 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber The Spruce

KOMPAS.com - Banjir di Jakarta dan sekitarnya dikabarkan mulai surut pada Jumat (3/1/2020). Selain membersihkan rumah, tanaman yang terkena banjir juga perlu dirapikan.

Dilansir dari thespruce, tanaman yang terkena banjir bisa menyebabkan lebih banyak masalah daripada kekeringan.

Jika tanaman tergenang air maka jumlah oksigennya tidak mencukupi.

Artinya tanaman tidak dapat mengambil dan melepaskan air, serta tidak dapat melepaskan kelebihan karbon dioksida.

Tanaman yang kebanjiran akan terlihat layu, padahal bukan karena kekurangan air.

Itu karena tanaman tidak dapat mengakses air yang tersedia. Nantinya bisa menyebabkan akar busuk dan kematian.

Baca juga: Membandingkan Anggaran Banjir Jakarta dan Pelaksanaan Formula E

Adapun setelah banjir, perlakukan tanaman dengan tepat. Salah satunya tanaman yang berada di dalam pot.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Jika tanaman yang tergenang air berada dalam pot dan Anda tidak bisa memindahkan wadah ke tempat aman, keluarkan dari wadah.
  • Setelah itu letakkan dan tiriskan di atas koran atau kardus selama semalam.
  • Ketika cukup kering, pangkas semua akar yang terlihat berlendir sebelum dimasukkan ke pot lagi dengan tanah yang kering.
  • Tanaman pot yang telah terkontaminasi dengan lumpur sebaiknya dibuang.
  • Kosongkan dan bersihkan pot dan baki air lalu cuci dengan air sabun hangat.
  • Tanah dalam wadah yang terendam air akan kehilangan sebagian besar hara dan membutuhkan dosis pupuk baru.
  • Gunakan pupuk organik slow-release, untuk melepaskan nutrisi dari waktu ke waktu, saat tanaman pulih.
  • Pupuk slow-release merupakan pupuk yang melepaskan unsur hara secara perlahan-lahan sesuai kebutuhan tanaman.

Baca juga: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia Sepekan ke Depan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com