Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Messina Tewaskan 100.000 Orang

Kompas.com - 28/12/2019, 07:12 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 111 tahun lalu, tepatnya pada  28 Desember 1908, terjadi gempa paling buruk dan paling merusak sepanjang sejarah Eropa.

Saat itu, gempa mengguncang Selat Messina di Italia Selatan dan meratakan kota-kota Messina di Sisilia dan Regio di Kalabria, pada daratan Italia.

Gempa bumi dan tsunami yang ditimbulkan pada peristiwa ini menewaskan sekitar 100.000 orang.

Sisilia dan Calabria dikenal sebagai la terra ballerina atau "daratan yang menari" dengan kegiatan seismik berkala yang dialami wilayah tersebut.

Pada 1963, 60.000 orang tewas di selatan Sisilia karena sebuah gempa bumi dan pada 1783, sebagian besar pantai Tyrrenia di Kalabria hancur akibat gempa bumi besar yang menewaskan 50.000 orang.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Aceh 2004

Gempa Messina

Gempa Messina terjadi sekitar pukul 5.20 pagi waktu setempat tanpa adanya peringatan sebelumnya.

Oleh karena itu, orang-orang yang tewas akibat peristiwa ini kebanyakan sedang berada di rumah atau sedang tidur.

Melansir History, guncangan utama diperkirakan memiliki kekuatan sekitar 7,5 SR dengan lama sekitar 20 detik.

Episentrum gempa ini berada di bawah Selat Messina, sebuah selat yang memisahkan Pulau Sisilia dari Provinsi Kalabria.

Tsunami yang kemudian mengikuti gempa bumi ini menciptakan gelombang yang diperkirakan memiliki tinggi 40 kaki (13 meter).

Gelombang ini menyapu pantai-pantai di utara Sisilia dan selatan Kalabria.

Para ahli telah lama menduga bahwa tsunami adalah hasil dari pergeseran di dasar laut yang disebabkan oleh gempa bumi.

Namun, penelitian yang kemudian diselesaikan pada awal abad ke-21 menunjukkan bahwa tanah longsor yang terjadi di bawah laut dan tidak ada hubungannya dengan gempa bumi, juga dapat memicu terjadinya tsunami.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Legenda Film Bisu, Charlie Chaplin Meninggal Dunia

Dampak

Dua kota besar di kedua sisi Selat Messina, baik Messina maupun Reggio di Kalabria, mengalami 90 persen kehancuran akibat peristiwa ini.

Jalur telegraf terputus dan jalur kereta api pun rusak sehingga menghambat upaya penyaluran bantuan yang dilakukan.

Lebih buruk lagi, gempa besar pada 23 Desember tersebut diikuti oleh ratusan gempa kecil di hari-hari berikutnya.

Gempa-gempa ini pun menghancurkan bangunan-bangunan yang tersisa dan melukai hingga menewaskan tim penyelamat.

Pada 30 Desember 1908, Raja Victor Emmanuel III tiba di atas kapal perang Napoli untuk memeriksa kehancuran yang terjadi.

Sementara itu, hujan lebat turun di kota-kota yang hancur, membuat para korban masih kebingungan dan terluka, hanya dapat berlindung di gua-gua dan gubuk-gubuk yang dibuat dari reruntuhan bangunan.

Bahkan, saat itu, para pelaut berpengalaman hampir tidak dapat mengenali garis pantai karena bentangan panjang pantai telah tenggelam beberapa meter ke dalam Selat Messina.

Melansir Britannica, lebih dari 80.000 orang terbunuh akibat bencana ini. Kebanyakan korban yang selamat pun dipindahkan ke kota-kota Italia lainnya dan ada pula yang melakukan imigrasi ke Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com