Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 BUMN yang Masih Rugi, dari Krakatau Steel hingga Kertas Leces

Kompas.com - 11/12/2019, 16:22 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

3. PT PAL Indonesia (Persero)

PT PAL Indonesia menjadi salah satu BUMN yang masih menderita kerugian.

Dikutip dari laman resmi PT PAL Indonesia, kinerja PT PAL Indonesia (Persero) terpantau membukukan kerugian akibat beban masa lalu.

Pada 2017, kerugian PAL mencapai Rp 45,3 miliar dan meningkat menjadi Rp 304,1 miliar pada 2018.

Sedangkan pada akhir 2019, kerugian tahun berjalan diproyeksikan dapat ditekan menjadi Rp 26,3 miliar.

Kerugian tersebut bukan disebabkan oleh operasional perusahaan, melainkan dipengaruhi oleh beban bunga pinjaman restrukturisasi yang diakibatkan oleh pinjaman sejak 2015 hingga 2010.

Pinjaman tersebut bermasalah akibat proyek terminasi pada kontrak kapal yang diperoleh PAL di antara tahun tersebut.

Baca juga: Erick Thohir Akan Lebur Bisnis Sampingan BUMN, dari Hotel hingga Rumah Sakit

4. PT Dirgantara Indonesia

PT Dirgantara Indonesia (Persero) termasuk dalam BUMN yang menderita kerugian pada 2018.

Dikutip pemberitaan Kompas.com, Senin (2/12/2019), Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan, secara keseluruhan ada tujuh BUMN yang masih rugi.

Salah satunya adalah PT Dirgantara Indonesia. 

PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI adalah salah satu perusahaan aerospace dengan kompetensi inti dalam desain dan pengembangan pesawat, pembuatan struktur pesawat, produksi pesawat, serta layanan pesawat untuk sipil dan militer dari pesawat ringan maupun menengah.

PTDI juga memproduksi berbagai jenis helikopter, seperti NAS330 Puma, NAS332 C1 Super Puma, H215, H225M/H225, AS365/565, H125M/H125 dengan lisensi dari Airbus Helicopters, dan Bell 412EPI dengan lisensi dari Bell Helicopter Textron Inc (BHTI).

5. PT Kertas Leces

PT Kertas Leces (Persero) merupakan BUMN yang menderita kerugian hingga diputus pailit.

BUMN ini sekarat lantaran telah lama berhenti beroperasi.

Seperti diberitakan Kontan, Kertas Leces memiliki total tagihan senilai Rp 2,124 triliun atas 431 kreditor.

BUMN yang memproduksi kertas tersebut dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Surabaya dari permohonan pembatalan homologasi (kesepakatan perdamaian) yang diajukan oleh 15 karyawannya.

(Sumber: Kompas.com/ Penulis Mutia Fauzia | Editor Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Tren
Biaya Maksimal 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS, Ada Kacamata dan Gigi Palsu

Biaya Maksimal 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS, Ada Kacamata dan Gigi Palsu

Tren
Kronologi Mayat Dalam Toren Air di Tangsel, Diduga Tetangga Sendiri

Kronologi Mayat Dalam Toren Air di Tangsel, Diduga Tetangga Sendiri

Tren
Daftar Negara Barat yang Kutuk Serangan Israel ke Rafah, Ada Perancis Juga Jerman

Daftar Negara Barat yang Kutuk Serangan Israel ke Rafah, Ada Perancis Juga Jerman

Tren
Apa Itu Indeks Massa Tubuh? Berikut Pengertian dan Cara Menghitungnya

Apa Itu Indeks Massa Tubuh? Berikut Pengertian dan Cara Menghitungnya

Tren
Berapa Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia? Simak Cara Mengukurnya

Berapa Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia? Simak Cara Mengukurnya

Tren
Gaji Pekerja Swasta Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Apa Manfaatnya?

Gaji Pekerja Swasta Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Apa Manfaatnya?

Tren
Cara Download Aplikasi IKD untuk Mendapatkan KTP Digital

Cara Download Aplikasi IKD untuk Mendapatkan KTP Digital

Tren
Timbun 2.000 Warga, Ini Dugaan Penyebab Tanah Longsor di Papua Nugini

Timbun 2.000 Warga, Ini Dugaan Penyebab Tanah Longsor di Papua Nugini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com