KOMPAS.com - Gebrakan Menteri BUMN Erick Thohir untuk memperbaiki perusahaan pelat merah terus dilakukan.
Selain bongkar pasang pejabat BUMN, dan penunjukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Komisaris Utama (Komut), pendiri Mahaka Group tersebut juga akan memberhentikan Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Ashkara.
Pencopotan Dirut Garuda tersebut berkaitan dengan penyelundupan onderdil Harley Davidson keluaran tahun 1972, serta dua sepeda Brompton.
Berikut sejumlah gebrakan Erick Thohir dalam menjalankan tugasnya berdasarkan arahan visi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selama masa kerjanya menjadi Menteri BUMN, Erick Thohir melakukan restrukturisasi para pejabat di Kementerian BUMN, seperti sapu bersih semua pejabat eselon I.
Diketahui, sebanyak tujuh pejabat eselon I Kementerian BUMN bakal dialihkan menjadi direksi di sejumlah perusahan pelat merah.
Dengan dilaksanakannnya langkah ini diharapkan bisa mencapai target pembenahan kinerja perusahaan sesuai indikator kinerja utama.
Selain itu, Erick Thohir juga merombak jabatan deputi di Kementerian BUMN.
Tetapi, nama-nama pejabat deputi tersebut masih dalam proses.
Baca juga: Soal Penyelundupan Harley dan Brompton di Garuda, Mengapa Orang Malas Bayar Pajak?
Gebrakan lain, yakni Erick Thohir menunjuk Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) dari PT Pertamina (Persero).
Menurutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memiliki integritas yang tinggi dalam melakukan pengawasan.
Sementara, peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman menyampaikan bahwa tugas Ahok nantinya melakukan pengawasan terhadap direksi dan mengevaluasi program kerja.
Meski begitu, nama Ahok tetap dapat menggentarkan para mafia migas yang sudah lama bercokol di Pertamina.
Adapun Ahok telah mengambil SK pengangkatan dirinya sebagai Komut pertamina di Kantor Kementerian BUMN.
Ia berharap semakin banyak ada nomor pengaduan, semakin banyak melapor, akan mendorong pihaknya melakukan pengawasan yang lebih baik.