Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Spyware Pegasus Pembobol WhatsApp Indonesia

Kompas.com - 08/11/2019, 10:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) masih terus melakukan monitoring lebih lanjut terkait serangan spyware Pegasus.

Hal itu dikatakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate di Gedung Kominfo di Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Pegasus merupakan spyware buatan perusahaan asal Israel bernama NSO Group.

Spyware itu disebut bisa meretas ponsel melalui WhatsApp dan telah menyerang 1.400 pengguna WhatsApp secara global. Spyware ini antara lain menyasar para aktivis, politisi, dan jurnalis.

Lantas, apa itu spyware?

Dilansir dari indiatimes, spyware adalah istilah yang diberikan kepada kategori perangkat lunak yang bertujuan untuk mencuri informasi pribadi atau organisasi.

Hal ini dilakukan dengan melakukan serangkaian operasi tanpa izin pengguna yang sesuai, kadang-kadang bahkan secara diam-diam.

Tindakan umum yang dilakukan spyware meliputi iklan, pengumpulan informasi pribadi, dan mengubah pengaturan konfigurasi pengguna komputer.

Cara paling umum spyware masuk ke komputer adalah melalui freeware dan shareware sebagai komponen tersembunyi yang dibundel.

Setelah spyware berhasil diinstal, spyware mulai mengirim data dari komputer tersebut di latar belakang ke tempat lain.

Dilansir dari BBC, spyware adalah nama umum untuk program yang berisi fungsionalitas tambahan yang dirancang untuk secara diam-diam memantau aktivitas Anda di komputer.

Baca juga: Mengenal Jaringan 5G, Cara Kerja dan Bahayanya

Tujuan dari spyware

Banyak spyware saat ini dirancang untuk mencuri informasi rahasia, seperti nama pengguna dan kata sandi untuk situs perbankan, akun email, situs jejaring sosial dan permainan online.

Anda mungkin tidak pernah tahu bahwa Anda memiliki spyware jahat pada komputer Anda.

Karena spyware cenderung bekerja dengan tenang di latar belakang dan kualitas program mungkin sangat menarik.

Adanya spyware di komputer dapat menciptakan banyak masalah lain karena spyware yang dimaksudkan untuk memantau komputer dapat mengubah preferensi pengguna, izin dan juga hak administratif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Tren
Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com