Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Tak Hidup dari Gaji ke Gaji, Sisihkan Dana Darurat dengan Cara Ini

Kompas.com - 30/10/2019, 19:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Hari gajian atau kerap juga disebut dengan payday merupakan waktu paling ditunggu para pegawai. Selain karena menjadi waktu "terbayarnya" kerja keras selama sebulan, orang juga melunasi segala kebutuhan pada waktu-waktu ini.

Sayangnya, kebanyakan orang hanya hidup dari gaji satu bulan ke bulan lain. Alasannya tak lain adalah dengan segala kebutuhan, sebagian besar gaji yang diterima hanya bertahan dalam jangka waktu tak sampai sebulan.

Ya, kebanyakan orang yang hidup mengandalkan gaji bulanan. Dana tersebut biasanya habis untuk berbagai keperluan seperti membayar cicilan dan hal-hal lain.

Padahal, kerap kali keadaan darurat datang dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bagi beberapa orang, keadaan darurat bisa diatasi dengan dana yang ada.

Namun hal ini tidak berlaku bagi mereka yang tidak memiliki tabungan untuk keadaan ini.

Ini membuat dana darurat menjadi penting untuk dicadangkan sebagai dana utama ketika ada kebutuhan mendesak.

Baca juga: Begini Cara Mengelola Gaji dengan Baik dan Benar

Jumlah Dana Darurat

Melansir laman CNBC, analis keuangan Leslie Thompson yang juga kepala pengelola Spectrum Management Group di Carson Wealth, merekomendasikan aturan praktisnya adalah menyiapkan dana untuk pengeluaran darurat mulai dari sejumlah tiga hingga enam bulan gaji.

Bukan hanya Thompson, Priya Malani, mitra pendiri di perusahaan perencanaan keuangan Stash Wealth di New York juga menyarankan hal serupa.

"(Nominal) dana darurat Anda harus sama dengan tiga bulan dari pengeluaran tetap Anda," kata Malani.

Meski begitu, Thompson mengatakan, tujuan menabung untuk keperluan dana darurat bukan hanya mengumpulkan uang, namun untuk membangun disiplin dalam mengelola keuangan.

"Itu membangun disiplin untuk menghemat uang," ujar Thompson.

Tabungan tersebut juga harus bersih, artinya sudah dikurangi berbagai pengeluaran seperti pajak dan biaya-biaya lainnya.

"Anda harus memasukkan perawatan hewan peliharaan dan perawatan anak secara teratur dalam angka pengeluaran tetap Anda jika Anda membayarnya setiap bulan," kata Malani.

Berikut cara memprioritaskannya:

Pertama, gunakan gaji untuk mengurangi utang.

Kedua, gunakan dana yang Anda dapatkan untuk jaminan kesehatan.

Jika bank Anda memiliki fitur autodebet, maka Anda bisa memanfaatkan hal tersebut.

"Tetapkan pembayaran otomatis melalui bank Anda atau coba aplikasi seperti Tip Yourself untuk menyimpan uang," tutur dia.

Kemudian, tetapkan nominal simpanan. Thompson menyarankan, sebelum menetapkan nominal ini, Anda perlu menghitung biaya apa yang paling banyak menguras simpanan, apakah sewa atau pinjaman tertentu.

Setelah itu, Anda bisa mulai menabung dengan tujuan untuk mencapai nominal yang telah ditetapkan. Ketika dana tersebut sudah terkumpul, maka gandakan nominal simpanan. Ulangi hal ini hingga tabungan Anda terkumpul.

Baca juga: Gaji Kecil tapi Harus Siapkan Dana Darurat? Begini Caranya

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com