Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agar Tak Hidup dari Gaji ke Gaji, Sisihkan Dana Darurat dengan Cara Ini

Sayangnya, kebanyakan orang hanya hidup dari gaji satu bulan ke bulan lain. Alasannya tak lain adalah dengan segala kebutuhan, sebagian besar gaji yang diterima hanya bertahan dalam jangka waktu tak sampai sebulan.

Ya, kebanyakan orang yang hidup mengandalkan gaji bulanan. Dana tersebut biasanya habis untuk berbagai keperluan seperti membayar cicilan dan hal-hal lain.

Padahal, kerap kali keadaan darurat datang dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bagi beberapa orang, keadaan darurat bisa diatasi dengan dana yang ada.

Namun hal ini tidak berlaku bagi mereka yang tidak memiliki tabungan untuk keadaan ini.

Ini membuat dana darurat menjadi penting untuk dicadangkan sebagai dana utama ketika ada kebutuhan mendesak.

Jumlah Dana Darurat

Melansir laman CNBC, analis keuangan Leslie Thompson yang juga kepala pengelola Spectrum Management Group di Carson Wealth, merekomendasikan aturan praktisnya adalah menyiapkan dana untuk pengeluaran darurat mulai dari sejumlah tiga hingga enam bulan gaji.

Bukan hanya Thompson, Priya Malani, mitra pendiri di perusahaan perencanaan keuangan Stash Wealth di New York juga menyarankan hal serupa.

"(Nominal) dana darurat Anda harus sama dengan tiga bulan dari pengeluaran tetap Anda," kata Malani.

Meski begitu, Thompson mengatakan, tujuan menabung untuk keperluan dana darurat bukan hanya mengumpulkan uang, namun untuk membangun disiplin dalam mengelola keuangan.

"Itu membangun disiplin untuk menghemat uang," ujar Thompson.

Tabungan tersebut juga harus bersih, artinya sudah dikurangi berbagai pengeluaran seperti pajak dan biaya-biaya lainnya.

"Anda harus memasukkan perawatan hewan peliharaan dan perawatan anak secara teratur dalam angka pengeluaran tetap Anda jika Anda membayarnya setiap bulan," kata Malani.

Berikut cara memprioritaskannya:

Pertama, gunakan gaji untuk mengurangi utang.

Kedua, gunakan dana yang Anda dapatkan untuk jaminan kesehatan.

Jika bank Anda memiliki fitur autodebet, maka Anda bisa memanfaatkan hal tersebut.

"Tetapkan pembayaran otomatis melalui bank Anda atau coba aplikasi seperti Tip Yourself untuk menyimpan uang," tutur dia.

Kemudian, tetapkan nominal simpanan. Thompson menyarankan, sebelum menetapkan nominal ini, Anda perlu menghitung biaya apa yang paling banyak menguras simpanan, apakah sewa atau pinjaman tertentu.

Setelah itu, Anda bisa mulai menabung dengan tujuan untuk mencapai nominal yang telah ditetapkan. Ketika dana tersebut sudah terkumpul, maka gandakan nominal simpanan. Ulangi hal ini hingga tabungan Anda terkumpul.

 

https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/30/190000665/agar-tak-hidup-dari-gaji-ke-gaji-sisihkan-dana-darurat-dengan-cara-ini

Terkini Lainnya

Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Tren
7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke