Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Boeing 737, dari Ramai-ramai Dikandangkan hingga Adanya Retakan

Kompas.com - 30/10/2019, 05:49 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber kompas.com

Sebelumnya, Boeing menemukan 38 retakan struktural pada pesawat Boeing 737 NG produksinya di seluruh dunia.

Retakan yang ditemukan saat Boeing memeriksa 810 pesawat memicu sejumlah maskapai di dunia untuk menghentikan sementara operasional armada jenis tersebut.

Mengutip laporan Kompas.com, Sabtu (20/10/2019), Kementerian Perhubungan menyatakan ada lima pesawat Boeing 737 NG (Next Generation) dari tiga maskapai nasional yang mengalami keretakan.

Akibatnya, kelimanya harus dikandangkan untuk menjamin keselamatan penerbangan. Lima pesawan Boeing 737 NG yang mengalami keretakan, yakni satu milik Garuda Indonesia dan dua milik Sriwijaya Air dan dua pesawat milik Lion Air.

Sebelumnya pihak Boeing juga menemukan 38 retakan struktural pada pesawat Boeing 737 NG produksinya di seluruh dunia hingga memicu sejumlah maskapai di dunia untuk menghentikan sementara operasional armada jenis tersebut.

3. Pilot tidak menerima pelatihan

Dalam kasus jatuhnya Pesawat Boeing 737 milik Ethiopian Arilines, Minggu (10/3/2019), sumber dari internal maskapai menyebut pilot yang bertugas tidak menerima pelatihan soal pesawat baru Boeing 737 MAX 8.

Sumber tersebut mengaku, maskapai sebenarnya sudah membawa simulator dan mengoperasikannya dua bulan sebelum insiden terjadi.

Berdasarkan laporan Kompas.com, Kamis (21/3/2019), Kapten Yared Getachew yang berpengalaman 8.000 jam terbang, termasuk dengan pesawat 737, berlatih dengan simulator lain pada akhir September dan awal Oktober.

Getachew tidak mengikuti kursus penyegaran menggunakan simulator MAX 8 hingga insiden penerbangan 302 terjadi.

Akibat peristiwa tersebut, Boeing dan regulator penerbangan sipil Amerika Serikat mengalami masalah terkait sertifikasi pesawat 737 Max.

Tekanan semakin kuat setelah ditemukan persamaan dalam dua kecelakaan Boeing 737 Max yang menimpa Lion Air dan Ethiopian Airlines.

Hanya sehari setelah tragedi di Ethiopia yang menewaskan 157 orang itu terjadi, juri di pengadilan Washington menerbitkan surat panggilan untuk setidaknya satu orang yang terlibat dalam sertifikasi pesawat ini.

Inspektur jenderal Departemen Transportasi AS juga menyelidiki persetujuan yang diberikan Badan Penerbangan Federal (FAA) untuk Boeing 737 MAX.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Ramai-ramai Larang Penggunaan Boeing 737 Max 8

(Sumber: Kompas.com/Fika Nurul Ulya, Rina Ayu Larasati, Veronika Yashinta, Ervan Hardoko)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com