Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Bima Arya Mati, Bagaimana Cara Cegah Penyakit pada Belgian Malinois?

Kompas.com - 29/10/2019, 14:36 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anjing Belgian Malinois milik presenter Bima Aryo mati pada Senin (28/10/2019).

Anjing yang diberi nama Sparta oleh Bima Arya tersebut mati karena sakit.

Sebelumnya, anjing tersebut pernah membuat heboh karena menggigit seorang Asisten Rumah Tangga hingga meninggal dunia.

Saat dievakuasi untuk keperluan observasi, anjing tersebut sempat menangis karena harus berpisah dengan pemiliknya.

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Selasa (29/10/2019), sebelum diketahui mati Sparta mengalami mimisan tak kunjung berhenti sehingga membuat sang pemilik panik.

Sparta kemudian dibawa ke dokter hewan untuk menjalani transfusi darah. Namun, kondisinya tak lekas membaik. Sparta juga mengalami muntah cukup banyak hingga membuatnya harus diinfus agar tak kehilangan cairan.

Selain itu, anjing ras Belgian Malinois itu juga mengalami pembengkakan di tangan dan muncul luka-luka bahkan sempat mengalami demam hingga 41 derajat celcius.

Padahal, anjing yang mengalami demam tinggi bisa berisiko mengalami stroke dan kerusakan organ.

Sebenarnya, anjing ras Bergian Malinois tersebut adalah salah satu ras yang paling setia dan pekerja keras. Anjing dari ras tersebut memiliki etos kerja yang unik dan unggul dalam berbagai tugas.

Baca juga: Apakah Seekor Anjing Bisa Menangis karena Emosi?

Penyakit keturunan

Anjing jenis ini sebenarnya memiliki kesehatan yang baik, namun rentan dalam kondisi kesehatan tertentu.

Kurangnya seleksi genetik juga bisa membuat anjing Belgian Malinois ini rentan mengalami penyakit genetik atau keturunan.

Lalu, bagaimana cara mencegah penyakit pada anjing Belgian Malinois?

Hal pertama yang bisa kita lakukan agar anjing jenis ini terhindar dari berbagai penyakit adalah menyediakan banyak latihan dan memastikan kebutuhan stimulasi mental dan fisik mereka terpenuhi.

Pasalnya, anjing ras ini bukan jenis yang bisa hidup di dalam ruangan dan perilaku menetap.

Jika anjing-anjing ini tidak mendapatkan olahraga atau latihan yang memadai, mereka bisa saja mengalami masalah perilaku atau kesehatan fisik.

Selain itu, anjing jenis ini memerlukan perawatan umum yang harus dipenuhi. saat anjing berusia muda. kita perlu memberikan vaksinasi rutin sebagai pemacu.

Kita juga harus rutin memberikan deworming atau pemberian obat anthelmintik untuk memastikannya bebas dari parasit membersihkannya dari parasit seperti jamur, kutu, cacing gelang, cacing dan cacing pita.

Baca juga: Selain Rabies, Ini 4 Penyakit karena Gigitan Anjing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com