Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Remaja Greta Thunberg Diabadikan Jadi Nama Spesies Kumbang

Kompas.com - 28/10/2019, 18:06 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Greta Thunberg. Gadis berusia 16 tahun ini menjadi perbincangan dunia kala dia hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim PBB.

Saat itu, Greta Thunberg berani memarahi pemimpin dunia dan menuding mereka telah gagal mengatasi emisi dunia.

Sebelumnya, Greta dikenal masyarakat setelah menggelar aksi di depan Gedung Parlemen Swedia yang berisi seruan penanganan akan perubahan iklim.

Atas aksinya dalam memerangi perubahan iklim, ia diabadikan menjadi nama spesies kumbang yang baru ditemukan.

Kumbang dengan nama latin Nelloptodes Gretae ini dinilai memiliki sedikit kemiripan dengan sosok Greta.

Melansir pemberitaan BBC, kumbang tersebut memiliki panjang kurang dari 1 milimeter serta tidak memiliki sayap atau mata.

Jenis serangga baru itu memiliki dua antena panjang yang berbentuk layaknya kuncir, sama seperti Greta sering tampil dengan rambut yang dikuncir.

Ilmuwan Michael Darby menyatakan, dia memilih nama itu karena terkesan akan kampanye yang digaungkan oleh remaja asal Swedia tersebut.

Nelloptodes Gretae pertama kali ditemukan di Kenya pada 1960 oleh William Block.

Dia kemudian menyumbangkan sampel kumbang tersebut ke Museum Sejarah Alam di London pada tahun 1978.

Sejak saat itu, spesies kumbang ini menjadi salah satu koleksi di museum itu.

Namun, saat itu, spesies ini tidak memiliki nama. Darby yang pada akhirnya mempelajari spesies ini pun akhirnya memberi nama sesuai dengan nama Greta.

Dengan menyelipkan nama aktivis perubahan iklim itu, Darby mengakui kontribusi Greta yang luar biasa dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan masalah lingkungan.

Menurut kurator museum, Max Barclay, penamaan jenis kumbang langka ini merupakan langkah yang tepat.

Alasannya, ada kemungkinan suatu spesies yang belum ditemukan bisa langsung hilang akibat hilangnya keanekaragaman hayati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com