KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan dan melantik sejumlah menteri yang terpilih dalam kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, Rabu (23/10/2019).
Adapun pengenalan nama-nama menteri tersebut disampaikan pukul 08.30 WIB dan pelantikan dilakukan pada pukul 10.30 WIB.
Sebelumnya, Jokowi telah mengundang para calon menterinya ke Istana sejak Senin (21/10/2019) hingga Selasa (22/10/2019).
Berikut nama-nama menteri perempuan yang ditunjuk Jokowi untuk membantunya dalam pemerintahan di periode 2019-2024:
Nama Sri Mulyani Indrawati kembali masuk dalam daftar menteri di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Masuknya Sri Mulyani dalam kabinet sudah banyak diprediksi publik. Sebab, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini dinilai merupakan salah satu menteri yang punya kinerja baik.
Selain periode pertama Jokowi, Sri Mulyani juga pernah menjadi Menkeu di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2005-2010.
Sri Mulyani lahir di Bandar Lampung, 26 Agustus 1962. Dia adalah anak ketujuh dari seorang dosen Prof Satmoko dan Retno Sriningsih.
Seteleh menamatkan pendidikan menengah di SMA Negeri 3 Semarang pada 1981, Sri Mulyani kuliah di Universitas Indonesia, University of lllinois Urbana Champaign AS, hingga mendapat gelar PhD of Economics di University of lllinois Urbana-Champaign pada 1992.
Ekonom Bank Permata, Joshua Padede menyampaikan bahwa pengalaman dan kinerja Sri Mulyani selama Kabinet Kerja Jilid 1 dinilai cukup baik.
Selama periode awal Jokowi, defisit anggaran Indonesia di bawah kendali Sri Mulyani diketahui terkendali di bawah 2 persen dan dari sisi reformasi anggaran, anggaran subsidi dikurangi dan dialokasikan untuk anggaran yang lebih produktif.
Baca juga: Profil Sri Mulyani, Menteri Keuangan
Selain Sri Mulyani ada nama Siti Nurbaya Bakar yang terpilih sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Ini kali kedua Siti Nurbaya menjabat sebagai Menteri LHK, setelah memegang jabatan itu dalam Kabinet Kerja.
Karier Siti dalam dunia birokrasi tak perlu diragukan lagi.
Dia memulai karier sejak 1981 sebagai Kepala Subbidang Analisis Statistik di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung.