“Yang pasti apa pun yang di-posting ada konsekuensi, sosial, dan hukum,” ujar Enda.
Ia menekankan, jejak digital seseorang bisa memengaruhi kehidupan di masa depan.
“Jejak digital ada, mungkin saat dia ngelamar pekerjaan atau pasangan, lalu calon bos atau mertua tentunya menjadikan itu penilaian terhadap individu,” kata dia.
Hal ini, lanjut Enda, harus disadari para remaja bahwa apa yang diunggah suatu saat akan ada konsekuensi yang kembali ke masing-masing pribadi.
“Posting-lah sesuatu yg bersifat positif. Jangan membanggakan kenakalan apalagi kejahatan. Jangan ngomongin orang di belakang, nyinyir ujaran kebencian pada ras terhadap agama lain,” papar Enda.